Baru saja membaca sebuah
artikel tentang peran seorang ibu yang begitu bijak terhadap putranya. Sang Ibu
meminta putrannya berhati-hati dalam memilih pasangan hidup. Simak yuk...
Rasanya ibu tidak percaya menulis surat ini
untuk kalian. Seperti baru kemarin ibu menimang kalian dalam gendongan, dan
sekarang kalian sudah dewasa. Membesarkan kalian adalah masa terindah dalam
hidup ibu, sekalipun ibu harus melepas karir yang cukup menjanjikan saat itu.
Ibu lebih bahagia dengan pilihan menjadi ibu rumah tangga dan melihat kalian
tumbuh. Tidak ada penyesalan sama sekali dengan keputusan itu.
Tibalah waktunya ibu harus membicarakan hal
yang penting, yaitu masalah memilih jodoh untuk kalian. Ibu tahu, selama ini
banyak perempuan yang menyukai kalian, karena kalian memang pria-pria yang
berkualitas.Kalian harus bangga telah dibesarkan dalam cinta, oleh orang tua
yang hebat.
Tidak perlu panjang lebar, jika bicara soal
memilih jodoh atau perempuan sebagai istri, contohlah ayah kalian.
Mengenai pilih-pilih perempuan, ibu sangat
mengerti jika kalian bingung, ada banyak perempuan cantik, cerdas, punya
karakter, inner beauty dan perempuan hebat lainnya. Yang manakah yang harus
dipilih?
Ibu akan jawab dengan jujur, inner beauty
memang penting, namun harus dibungkus dengan kecantikan luar yang juga baik.
Sebagai seorang pria, kamu pasti ingin mengenalkan istrimu dengan bangga pada
orang lain dan keluarga, sehingga inner beauty juga harus dibarengi penampilan
luar yang juga baik. Jangan sampai kamu malu karena penampilan istrimu.
Mengenai status perempuan, dalam hal materi,
dari dulu ibu tidak pernah membatasi kalian boleh berteman dengan siapa, yang
penting dia baik dan sopan. Apapun status sosialnya, pastikan dia baik dan
sopan.
Mungkin ibu sama seperti para ibu lain yang
memiliki anak laki-laki, ibu akan sangat cerewet. Bukan berarti ibu ingin
mengatur masa depan kalian, namun ibu ingin yang terbaik untuk kalian. Mungkin
ibu tidak bisa objektif saat menilai perempuan yang akan kalian kenalkan, namun
ibu berjanji untuk bersikap adil semampu ibu.
Dan jika boleh menilai, tidak akan ada
perempuan lain yang cukup pantas untuk mendapatkan kalian. Mungkin ini
berlebih, tapi setinggi itulah kebanggan seorang ibu pada anak laki-lakinya.
Kalian juga akan merasakannya jika kelak memiliki seorang anak.
Satu hal penting, pilihlah istri dengan
bijak. Ketika kamu menikahinya, kamu menikahinya untuk seumur hidup. Lalu
seperti apa saat ayah kalian jatuh cinta dulu?
* Pilihlah perempuan yang memiliki pesona
kuat dalam dirinya, dan itu tidak dibuat-buat. Dulu ibu berpikir bahwa ayah
kalian tidak akan suka dengan ibu, karena banyak perempuan lemah lembut dan
feminin lainnya. Nyatanya, ayah kalian jatuh cinta dengan ibu, karena ibu tidak
takut memanjat pohon dan berkelahi saat masih muda dulu.
Ternyata yang dibutuhkan adalah chemistry,
ketika kalian merasa nyaman dan jatuh cinta dengan perempuan yang menjadi
dirinya sendiri. Tanyakan pada ayah kalian, ibu tidak pernah bosan mendengar
ceritanya bagaimana dia jatuh cinta dengan ibu.
* Pilih perempuan yang bisa menertawakan
dirinya sendiri dan bisa melihat sisi lucu dari segala sesuatu, bukan
menertawakan orang lain. Pada akhirnya, cinta akan tumbuh menjadi sesuatu yang
stabil. Saat tidak ada lagi getaran dan detak jantung berdebar ketika menatap matanya,
perekat cinta yang paling awet adalah tertawa. Saling tertawa dan tidak terlalu
kaku mengarungi bahtera rumah tangga. Kalian akan tetap merasakan cinta,
kenyamanan dan menikmati serunya hidup bersama.
* Menikahlah dengan perempuan yang memiliki
prinsip dalam hidupnya, dan bagaimana dia menghormati prinsip yang sudah dia
buat. Kalian memang akan jadi pemimpin dan kepala keluarga, namun dia tidak
harus setuju dengan semua pemikiran dan kemauan kalian. Untuk apa menikah
dengan wanita yang selalu setuju dan hanya bisa mengatakan "Ya". When
two partners always agree, one of them is not necessary.
* Pilihlah perempuan yang bijak menyikapi
perbedaan, mau menghargai perbedaan selera dan dalam hal apapun secara adil.
Dia harus mampu berkompromi. Menikahlah dengan wanita yang bicara jujur, ini
untuk kebaikan kalian.
* Yang terakhir, mungkin bukan yang paling
penting.. namun.. menikahlah dengan dengan perempuan yang menghormati kalian.
Ibu akan sangat marah jika ada orang yang menyakiti kalian atau berbuat kasar pada
kalian, terutama di depan umum. Jangan pernah membiarkan perempuan menyakiti
kalian.
Kenapa ibu menulis poin terakhir dengan
tegas? Karena ibu juga ingin kalian menghargai dan menghormati perempuan yang
kalian cintai. Sama besarnya seperti rasa hormat kalian pada ibu. Ingatlah,
cinta tanpa rasa hormat seperti mobil tanpa setir, tidak ada gunanya.
Surat ini sangat panjang dan terkesan
cerewet, namun inilah bukti cinta ibu untuk kalian, anak-anak yang sangat ibu
banggakan. Semoga kalian bisa mendapatkan perempuan terbaik, perempuan yang
kalian cintai, perempuan yang mau hidup senang dan susah bersama, hingga hanya
maut yang memisahkan.