Selalu "Romantis" baca puisi -Sebuah Tanya- Soe Hok Gie. Entah karena perpaduan musik yang mengalun indah, atau hanya sebuah 'kata' yang bermakna.. Lagi-lagi aku masih menyukainya.
akhirnya
semua akan tiba
pada
pada suatu hari yang biasa
pada
suatu ketika yang telah lama kita ketahui.
Apakah
kau masih berbicara selembut dahulu
memintaku
minum susu dan tidur yang lelap?
sambil
membenarkan letak leher kemejaku.
(kabut
tipis pun turun pelan-pelan
di
lembah kasih, lembah Mandalawangi
kau
dan aku tegak berdiri
melihat
hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi
belaian angin yang menjadi dingin)
apakah
kau masih membelaiku selembut dahulu
ketika
kudekap kau
dekaplah
lebih mesra, lebih dekat.
(lampu-lampu
berkedipan di jalanan yang sepi
kota
kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya
kau
dan aku berbicara
tanpa
kata, tanpa suara
ketika
malam yang basah menyelimuti jalanan kita)
apakah
kau masih akan berkata
kudengar
derap jantungmu
kita
begitu berbeda dalam semua
kecuali
dalam cinta
(haripun
menjadi malam
Kulihat
semuanya menjadi muram
Wajah-wajah
yang tidak kita kenal berbicara
dalam
bahasa yang tidak kita mengerti
Seperti
kabut pagi itu)
manisku,
aku akan jalan terus
membawa
kenangan-kenangan
dan
harapan-harapan bersama hidup yang begitu biru.
0 komentar:
Posting Komentar