Jemari 180 (menuju bulan ke-enam)

Selamat Sore, Nak..

Sore yang mendung. Sejak tadi Bunda hanya menatap hampa pada jendela kamar yang mulai mengembun. Basah. Hanya ada detik jam yang berdentum riang. Mengisi kekosongan. Juga musik klasik yang mengalun ringan ditelinga Bunda. Bisakah kau mendengar, Sayang? Kita nikmati sama-sama kebersamaan ini. Sembari Bunda membaca buku yang baru Bunda beli siang tadi. J

Apa kabarmu, Nak..

Kamu semakin kuat sekarang. Hentakan kaki-kaki kecilmu membuat Bunda tersenyum geli. Kadang terkejut. Kadang spontan mengusap perut menenangkanmu. Baik-baik, Sayang. Terima kasih untuk terus tumbuh dengan baik di rahim Bunda. Untuk membuat Bunda tak lagi merasa sendiri saat Ayah tak bisa ada di samping Bunda. Maklum Sayang, Ayah lebih banyak menghabiskan waktunya mengais rezeki untuk kita. Untuk sesuap nasi yang kita nikmati setiap hari. Untuk masa depan kita. Terima kasih, Nak.Terima kasih telah membuat Bunda belajar setapak-setapak untuk menjadi dewasa. Bunda merindukanmu, Sayang. Tak sabar rasanya Bunda menantimu di Dunia. Menjadi malaikat kecil Bunda. Ayah. Keluarga.

Selamat Sore, Sayang..

Hujan mulai turun satu-satu. Membuat basah tanah, genteng, daun, dan siapapun yang tak memilih berlindung dari padanya. Ah, tapi Bunda suka. Hujan adalah waktu yang sangat Bunda suka. Dalam setiap butir hujan, di sana doa-doa tersampaikan. Dalam hujan imaginasi Bunda untuk menulis kian tajam. Hujan menyimpan berbagai cerita dalam roda kehidupan Bunda.

Taukah? Waktu kecil dulu Bunda seringkali bermain dibawahnya. Bermain sendiri di halaman rumah. Membuat bendungan-bendungan kecil di jalan air halaman. Membuat perahu kecil. Meletakannya diatas air yang mulai menumpuk. Ah, Bunda tertawa sendiri. Membuka bendungan air itu. Seketika air mengalir dengan cepat. Membawa perahu itu hanyut mengikuti alirannya. Bunda bersorak gembira.

Begitulah. Hingga masa membawa Bunda tumbuh besar. Namun tetap mencintai hujan. Bunda suka bermain musik atau sekedar mendengarkan musik sambil menatap rinainya. Sembari menghabiskan teh hangat dan ‘mendoan’ buatan Simbah buyutmu. Nenek Bunda. Kadang Bunda iseng menghabiskan secangkir kopi milik mbah kakung yang juga Nenek buatkan. Anakku, masa kecil Bunda sangat menyenangkan. Hanya saja, ingatan Bunda begitu terbatas untuk menyusun satu-satu puzzel kenangan itu yang mulai berserakan. Ah, ingin sekali Bunda membaginya untukmu, Sayang. Membagi kebahagiaan yang sungguh ingin Bunda beri juga untukmu. Sangat menyenangkan, nak. Sungguh!

Hari semakin gelap...

Hari ini Ayah tak bisa pulang mengunjungi kita. Tapi jangan pernah salahkan. Ini sudah konsekuensi Bunda memilih bertahan di karir Bunda yang nyata harus berbeda kota dengan Ayah. Jangan pernah putus mendoakan keselamatan dan keberkahan hidup Ayah, Sayang. Biar Ayah beristirahat sejenak di tempat yang berbeda dengan kita. Nanti, ada saat dimana kita akan tinggal bersama. Satu atap. Satu jendela. Di rumah kecil kita. Kita merancang masa depan baru bersama. Pasti indahkan, Nak?

Melihatmu tumbuh dengan baik. Melihatmu memanggil nama Ayah & Bunda pertama kali. Melihat tingkah lucumu. Melihat doa-doa Bunda yang Alloh kabulkan. Selalu, Sayang. Bunda ingin selalu menjadi Bunda idola putra-putri Bunda. Amin J

Hujan mulai reda, maghribpun hampir tiba..

Adzan berkumandang. Mari kita sudahi dulu percakapan ini, nak. Lain waktu Bunda akan ceritakan moment-moment kecil Bunda. Membaginya untukmu. Hari ini Bunda sedikit lelah dengan padatnya aktivitas. Sehat selalu, Sayang. Teruslah aktif di rahim Bunda. Ayah & Bunda selalu merindukanmu. Anakku.


_Mrs. Dy

1 komentar:

nancyvalin mengatakan...

Casino - Mapyro
View map of casino in Fort Bend, Indiana. Find map or 수원 출장샵 book directions for casinos in Fort Bend. Free Parking Near 제주도 출장샵 Casino in Fort Bend. 목포 출장안마 Free Casino 안산 출장안마 Parking Near 포항 출장안마 Casino.

Posting Komentar


up