Terimalah Taubat Ku

Hidup ini penuh liku, yang membuatku bimbang memilih jalanku.
Harus kemana aku langkahkan, Berilah hidayah Mu. 
~Aku yang telah berdosa, Diselimuti kesalahanku, Ampunilah aku Tuhan, Terimalah taubatku~ 
(Song by Inarovi)

Apa yang lebih indah dari kita mengingat dosa & kematian. Dosa yang berbanding lurus dengan kematian yang pasti. Karena sebuah dosa yang tak terampuni akan dibawa hingga mati. Dan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. (Mrs.Dy)

Hidup hanyalah sesaat. semakin hari semakin dibuat sadar bahwa hidup hanya sekedipan mata. Ya. hidup amat cepat berlalu. Seperti roda ia berputar. Sangat cepat. Hingga kadang sekeping memori penting tak lagi dapat diingat. 

Semakin hari aku juga semakin faham bahwa hidup hanya titipan. Jangankan hidup kita. Banyak hal lain yang Tuhan titipkan kepada kita. Orangtua, Pasangan hidup, harta, hingga kenikmatan lain yang hanya fatamorgana. Semua hanya titipan. Kita hanya ditugaskan untuk menjaga sebaik yang kita bisa. Dan jika Tuhan berkehendak, Tuhan bisa mengambilnya kapan saja. 

Entahlah. Sejauh seperempat abad usia telah kujalani. Namun, sejauh itu juga banyak penyesalan yang selalu datang dan pergi. Tentang masa lalu, tentang hari biru, tentang dosa dosaku. Apa layak aku terus meminta ini dan itu, sedang tak absen dosa yang setiap hari aku lakukan kepada Nya. Dosa bergunjing, dosa panca indra, dan dosa kecil lainnya. Oh, Tuhaaaan...

Bisnis Story...

Selamat malam Dunia Mayaku.. Ingin sekedar berbagi bisnis baru yang benar benar aku mulai dari awal. Tanpa modal. Tanpa pengalaman. Tanpa angan angan berlebihan. Semua murni karena ingin belajar. Mandiri. Tanpa meninggalkan Anak dan Suami. :)

Pertengahan tahun lalu (2015), aku memutuskan untuk resign dari kantor tempatku bekerja. Alasannya? Surely, karena ingin lebih dekat dengan tempat Suami bekerja. Dan sebentar lagi menanti buah hati lahir ke Dunia. Waktupun berjalan cepat. Setelah si Kecil lahir, perasaan ingin kembali berkarir tentu ada. Jenuh dengan kegiatan yang ini dan itu saja. Hidup stagnan dengan pekerjaan yang harus 24 jam dikerjakan. Memasak, cuci baju, menyapu, 'ngepel, dan pekerjaan utama melayani si Kecil dan Suami. Jenuh itu pasti. Pasti. Selain fisik, mental pun terkontaminasi. Jadi gampang ngeluh, uring uringan, marah marah sendiri, sampe lupa hobi penting yang selama ini rutin dijalani (olahraga & menulis) :D

Eng Ing Eng... 
Lima bulan berjalan cepat. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk banting setir ~menjadi bisnis women~. Tidak mudah memang memulai dari awal segala sesuatu. Izin dari Suami tentu menjadi pioritas utama dalam mengambil keputusan. Alhamdulillah, setelah berdiskusi cukup panjang, akhirnya izin aku kantongi. YEY!!!

Selanjutnya, produk apa yang bisa aku jual? Nah. Bagian ini nih yang butuh pertimbangan extra selanjutnya.  Kosmetik? Ah, rasanya tidak mungkin. Gimana aku bisa menawarkan kosmetik ke pelanggan kalau aku nya nggak pernah dandan. Heuheeu 
Tas? Nggak masuk nominasi juga.  Sepatu? Apalagi. Terus apa dong. Yap. BAJU. Kayanya itu sesuai dengan hobiku yang demen matching in baju baju. hihii 

Produk sudah dapet. Suplier sudah dapet. Lanjut buat nama toko online nya. Apa ya kira kira? Untuk nama toko online ini aku diskusi sama pakar pebisnis di keluarga. Bulek tercinta tentunya. Setelah minta saran ini itu, akhirnya dapet nama yang bagus "GRIYA KAAFFAH".

Apa makna "GRIYA KAAFFAH"? Yap. tentu semua toko memiliki arti. Pun nama Griya Kaaffah. Griya berarti Rumah. Kaaffah itu singkatan nama Suami (Krishna), Aku (Fia) dan Anak tercinta (Hafidz). Jadi deh nama KAAFFAH yang dalam bahasa Arab bermakna "Sempurna". Amin :)

Belajar jadi pebisnis pemula memang nggak gampang ternyata. Cari customer sampai cari patner bisnis yang bisa ikut memasarkan barang itu juga sangat susah. Tapi semakin hari aku semakin mudah beradaptasi. Satu persatu pelanggan berdatangan. Jaring bisnis pun aku lebarkan. Selain menjual produk baju dewasa (gamis, tunik, blouse, syar'i), aku juga mulai menjual baju bayi. Pokoknya harus jeli melihat pangsa pasar deh. heuheu

Bulanpun berganti dan berlari. Aku semakin mahir menekuni bisnis ini. Ya walaupun keinginan untuk berkarir masih tetap ada. Tapi setiap melihat wajah polos Anakku, keinginan itu lenyap seketika. Tekadku satu. Ingin berkarir tanpa harus meninggalkan rumah. Jadi 24 Jam bisa memantau perkembangan Anak tersayang. :D

Namanya manusia. Kata 'puas' pun tak pernah ada. Begitupun aku. Setiap hari ingin menjadikan bisnis ini maju dan maju. Alloh SWT pun tahu. Alloh SWT mengabulkan doaku. Tepat 9 bulan aku menekuni bisnis ini, Alloh membukakan jalan untuk duniaku. Bertemu dengan salah satu suplier baju gamis anak. Taraaaaaaa.. Setelah sekian lama ngumpulin dana dari hasil keuntungan bisnis tanpa modal, akhirnya tabungan itu digunakan untuk mendaftar sebagai agen tetap di kota ini. Alhamdulillah..:)

Finaly...
Dalam hidup harus tetap belajar. Belajar untuk hal yang kadang tak pernah kita pikirkan. Keluar dari zona nyaman, dan menikmati apa yang menjadi hobi. Yap, menurut aku pekerjaan yang paling asik dan bikin happy adalah ketika kita menjalankan pekerjaan sesuai hobi kita. :D

Anyway..
Lucunya sekarang aku benar benar menjadi pengusaha kecil kecilan seutuhnya. Kadang harus keliling komplek untuk sekedar bertemu langsung dengan konsumen. Setiap minggu pagi harus rela bangun lebih pagi agar bisa ikut jualan di Car Free Day. Dan yang pasti harus terus nebelin telinga. Mendengar hal yang baik dan buruk sekalipun. 

Inilah aku sekarang..
Seorang wanita 25 tahun yang banting setir menjadi PENGUSAHA MUDA. Amin :)



up