Artikel : CSR dan Pemberdayaan Masyarakat

Oleh : Drara Novia D.A *)
Corporate social responsibility (CSR) merupakan suatu elemen penting yang sangat perlu dilaksanakan oleh perusahaan. Program CSR menjadi penting karena dimungkinkan dapat mempengaruhi keberlangsungan usaha suatu perusahaan, baik dari aspek ekonomi, lingkungan maupun sosial budaya. Dalam Green Paper Komisi Masyarakat Eropa, 2001:6, Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggungjawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai sebuah konsep tentang pengintegrasian kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam operasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara perusahaan dan para stakeholdernya.

Dalam aktivitas bisnisnya, eksistensi perusahaan dalam masyarakat dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif. Meskipun perusahaan atau korporat mampu menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat sekitar, namun tidak jarang masyarakat juga merasakan dampak negatif dari aktivitas perusahaan tersebut. Seperti adanya limbah industri yang dapat merugikan masyarakat, maupun faktor human erorr yang dapat berimbas fatal terhadap nasib masyarakat sekitar. Perusahaan seharusnya memiliki kesadaran terhadap pentingnya penerapan program CSR karena dengan program tersebut memungkinkan tercapainya sebuah keseimbangan dunia usaha antara pelaku dan masyarakat sekitar.

Dalam hal kebijakan pemerintah, perhatian pemerintah terhadap CSR tertuang dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU Nomor 40 Tahun 2007) Bab V Pasal 74. UU tersebut menjelaskan tentang Perseroan Terbatas yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Pasal 74 ayat 1).
Peraturan lain yang menyentuh CSR adalah UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyatakan bahwa ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. UU ini telah mengatur sanksi-sanksi secara terperinci terhadap badan usaha atau usaha perseorangan yang mengabaikan CSR (Pasal 34).

Simbiosis mutualisme

CSR dapat dikatakan sebagai tabungan masa depan bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut bukan hanya dilihat dari meningkatnya aspek ekonomi namun juga kepercayaan yang dirasakan oleh masyarakat sekitar maupun stakeholders lainnya terhadap perusahaan. Kepercayaan inilah yang menjadi modal dasar perusahaan agar tetap eksis dalam melakukan aktivitas bisnisnya.

Program CSR dapat dilakukan dalam bentuk kerjasama dengan masyarakat sekitar. Bentuk kerjasama yang dibentuk antara perusahaan dan stakeholders hendaknya merupakan kerjasama yang dapat saling memberikan keuntungan dan kesempatan untuk sama-sama maju dan berkembang. Program-program CSR yang dibuat untuk kesejahteraan masyarakat pada akhirnya akan berbalik arah yaitu memberikan keuntungan kembali bagi perusahaan. Keuntungan-keuntungan tersebut dapat dilihat dari beberapa hal yaitu: pertama, keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan mendapatkan citra (image) yang positif dari masyarakat luas. Kedua, perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap kapital (modal). Ketiga, perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas. Keempat, perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis (critical decision making). Kelima, mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk management).

Mengutip ungkapan John Elkington pada tahun 1997 dalam bukunya: Cannibals with Forks, the Tripple Bottom Line of Twentieth Century Bussiness. Elkington mengembangkan konsep triple bottom line dalam istilah economic prosperity, environmental quality, dan social justice. Menurut pandangannya, perusahaan yang ingin terus menjalankan usahanya harus memperhatikan 3P yaitu profit, people dan plannet. Perusahaan yang menjalankan usahanya tidak dibenarkan hanya mengejar keuntungan semata (profit), tetapi mereka juga harus terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people), dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Ketiga prinsip tersebut saling mendukung dalam penerapan program CSR.

Penerapan program CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep tata kelola perusahaan yang baik (Good Coporate Governance) dan pelestarian lingkungan yang baik pula (Good corporate responsibility). Konsep ini menjelaskan tentang berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk pengembangan masyarakat di sekitar perusahaan. Konsep ini juga mencakup berbagai kegiatan dengan tujuan untuk mengembangkan masyarakat yang sifatnya produktif dan melibatkan masyarakat didalam dan diluar perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung, meski perusahaan hanya memberikan kontribusi sosial yang kecil kepada masyarakat tetapi diharapkan mampu mengembangkan dan membangun masyarakat dari berbagai bidang.

Saat ini, penerapan tentang konsep dan implementasi CSR semakin meningkat. Hal ini terbukti dari banyaknya perusahaan yang berlomba-lomba melakukan program CSR. Pelaksanaannya pun semakin beranekaragam mulai dari bentuk program yang dilaksanakan, maupun dari sisi dana yang digulirkan untuk program tersebut. Contoh kegiatan program CSR yang dilakukan oleh perusahaan antara lain: pemberian beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa, pemberian modal usaha, bantuan langsung bagi korban bencana dan ikut serta dalam pembangunan infrastruktur masyarakat. Seperti pembangunan jalan, sarana olah raga, sarana ibadah maupun sarana umum lainnya yang dapat dimafaatkan oleh masyarakat.

Untuk itu sudah semestinya setiap perusahaan terus aktif dalam pengembangan dan pelaksanaan program-program CSR. Hal tersebut sangat efektif sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dan penting untuk terlaksananya pembangunan berkelanjutan (sustainable development) serta upaya meningkatkan kepercayaan baik dari konsumen maupun mitra bisnis perusahaan tersebut.

*) Penulis, Drara Novia D.A
Mahasiswi Ilmu Komunikasi, FISHUM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Release : PRO Gelar Serah Terima Jabatan

“Sebuah oganisasi akan berjalan dengan baik jika memiliki komitmen yang kuat,” demikian disampaikan oleh Drs. Siantari Rihartono, Dosen Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga dalam acara serah terima jabatan kepengurusan Public Relations Oriented (PRO) priode 2011/2012. Acara yang dilaksanakan Sabtu (26/11) ini dihadiri oleh perwakilan mahasiswa Ilmu Komunikasi baik dari pengurus PRO maupun anggota aktif. Bertempat di halaman Fakultas Ilmu Sosial Humaniora, Siantari menambahkan agar nantinya seluruh pengurus baru PRO dapat lebih aktif membawa organisasi menjadi lebih baik.

Sebelum serah terima jabatan dilaksanakan, Heru ketua PRO priode 2010-2011 mendeskripsikan laporan pertanggung jawaban program kerja yang telah berjalan, seperti kerjasama dengan PRO Solo dan terbentuknya komunitas Ikom UIN Radio. Heru berharap agar nantinya seluruh pengurus dapat lebih aktif dan kompetitif di dunia komunikasi.

Dalam acara tersebut, Drara Novia D.A, terpilih menjadi Ketua PRO priode 2011-2012. Mahasiswi angkatan 2009 ini memiliki beberapa program kerja, antara lain : branding nama PRO, kerjasama internal dan eksternal, diskusi dua mingguan, dan melakukan kunjungan Public Relation. Drara beserta tim berupaya membawa PRO menjadi lebih baik dengan visi misi yang telah dirancang. “ Saya harap seluruh tim dapat berperan aktif untuk mewujudkannya,” tegas Drara.

by >> Fie Wayah Hambali

Artikel : Dunia Pers Mahasiswa

Pentingnya Kredibilitas bagi Pers Mahasiswa
Oleh : Drara Novia D.A *)

Pers mahasiswa atau biasa disebut pers kampus dewasa ini sudah mulai menjamur di setiap Perguruan Tinggi. Banyak faktor yang mendasari munculnya pers kampus, diantaranya adalah keinginan mahasiswa untuk membentuk sebuah wadah dalam mengembangkan minat dan bakatnya didunia jurnalistik. Hal tersebut dibenarkan oleh Robeth Is Lukmandar, mahasiswa Universitas Setia Budi (USB), Surakarta yang saat ini aktif didunia pers kampus. Robeth mengaku, pengalamannya membentuk sebuah wadah pers kampus tidaklah mudah. Butuh proses untuk menjadikan pers kampus menjadi wadah organisasi yang diakui Universitasnya. Salah satunya dengan membuktikan karya-karyanya dibidang jurnalistik. “ Semua butuh perjuangan, ketika ada minat pasti ada jalan,” ujar mahasiswa yang mengambil jurusan psikologi ini.

Selain minat dan bakat, faktor lain yang mendukung eksistensi pers kampus adalah dana dan konsistensi. Seperti dituturkan Vladimir Langgeng Widodo, wartawan Suara Merdeka Semarang. Menurut Widodo, Tanpa dana dari pihak Universitas roda pergerakan pers kampus akan melemah. Begitupula jika konsistensi mahasiswa rendah, meskipun dikucuri dana yang besar dari Universitas pergerakan pers kampus tidak akan berjalan. " Dana dan Konsistensi akan saling melengkapi. Jika kedua penopang itu ada maka dunia pers kampus dapat bertahan," Ujar Widodo dalam Workshop Junalistik yang diselenggarakan di Universitas Setia Budi (USB), senin (21/11).

Dalam prakteknya, seorang anggota pers mahasiswa harus memiliki kredibilitas dalam meliput maupun mengemas berita. " Kredibilitas merupakan aset utama bagi seorang jurnalis dan akurasi merupakan cara terbaik untuk membimbingnya," demikian disampaikan oleh Sri Mulyadi, wartawan senior Suara Merdeka Semarang yang juga menjadi pembicara dalam workshop bertajuk "AKTUALISASI PERS AKADEMIA".
“Kredibilitas merupakan faktor yang harus selalu diperhatikan dalam dunia pers. Karena dengan adanya kredibilitas pers kampus, nantinya informasi yang diperoleh dapat dipercaya oleh publik dan dipertanggungjawabkan nilai-nilai kebenarannya,” tambah Mulyadi.

Kredibilitas dalam meliput dapat terlihat dari cara seorang wartawan melakukan reportase dengan respondennya. Sikap tidak menggurui dan menumbuhkan kepercayaan responden kepada wartawan merupakan salah satu bentuk aplikasinya. Sedangkan kredibilitas mengemas berita dapat dicontohkan dari sistem keredaksian surat kabar. Dalam proses kerjanya, setelah wartawan melakukan peliputan dan menyusunnya menjadi sebuah berita, selanjutnya berita diserahkan kepada redaktur untuk dilakukan pengecekan hasil liputan. Pengecekan tersebut mulai dari fakta hingga sumber berita. Proses inilah yang mencerminkan adanya kredibilitas pers dalam mengemas berita, yaitu adanya penyaringan berita oleh redaktur yang selalu melakukan pemeriksaan terhadap fakta dan isi berita.

Melihat perkembangan pers kampus yang kian melesat, pers kampus memiliki peluang yang dapat terus digali agar dapat mengalahkan media pers umum. Dengan diimbangi oleh jurnalisme kampus yang memiliki kredibilitas tinggi, konsistensi terhadap pekerjaannya dan minat untuk terus belajar di dunia jurnalistik, maka pers kampus bisa menjadi media perjuangan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.

*) Penulis, Drara Novia D.A
Mahasiswi Ilmu Komunikasi, FISHUM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Release Workshop Jurnalistik

Surakarta_"kredibilitas merupakan aset utama bagi seorang jurnalis dan akurasi merupakan cara terbaik untuk membimbingnya," demikian dituturkan oleh Sri Mulyadi dalam acara Workshop Jurnalistik, senin (21/11). Acara yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Multimedia Karya ini mengangkat tema "AKTUALISASI PERS AKADEMIA". Acara ini diselenggarakan di Universitas Setia Budi (USB) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kredibilitas pelajar yang tertarik di dunia pers.

Acara yang berlangsung selama tiga jam ini menghadirkan wartawan senior Suara Merdeka yakni Sri Mulyadi dan Vladimir Langgeng Sri Widodo. menurut Sri Widodo, dalam dunia pers ada dua hal yang menjadi tiang penggerak yaitu dana dan konsistensi sumber daya manusia. "jika kedua tiang itu ada maka dunia pers dapat bertahan," paparnya.

Sebagai penutup, mulyadi menambahkan perlunya kesadaran pelajar untuk mengadakan acara serupa. Karena selain menambah ilmu pengetahuan di bidang media, para pelajar juga dapat terus mengembangkan bakat dan minatnya didunia Jurnalis. " yang terpenting bagaimana implementasinya, bukan sekedar datang, duduk dan mendengarkan," pungkasnya.


By : Drara Novia D.A (IKOM'09)

Artikel : Shelter Merapi

WARGA MINTA KETEGASAN PEMERINTAH
Oleh : Drara Novia D.A *)

Yogyakarta_Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada 26 Oktober tahun lalu menyisakan duka bagi warga Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Erupsi yang berlangsung mulai pukul 17.02 WIB dengan semburan awan panas dan material vulkanik menerjang lereng Merapi sisi barat dan selatan meluluh lantakan sebagian rumah di Dusun Kinahrejo. Juru kunci Gunung Merapi yang kerap dipanggil Mbah Maridjan turut menjadi korban bersama dengan Tutur Priyanto (relawan PMI) dan Yuniawan Wahyu Nugraha (wartawan Vivanews).

Menurut penuturan Paino, warga dusun Panguk, saat itu keluarga Mbah Maridjan sudah membujuknya untuk ikut turun ke barak pengungsian. Namun Mbah Maridjan menolak dan menyuruh keluarganya mengungsi terlebih dahulu termasuk istri Beliau, “ Sampun garise mbak, kabeh kersane Gusti Alloh, menungso mboten saged nglampahi (sudah takdirnya mbak, semua kehendak Alloh, manusia tidak bisa mendahului-red),” ujarnya.

Saat ini, warga dusun Kinahreja dan sekitarnya masih tinggal di shelter (hunian sementara) yang dibangun oleh pemerintah. Setiap shelter berukuran 28 meter persegi (m2) atau 4 x 7 m dan berisikan lima ruang utama yaitu : satu ruang tamu, dua buah kamar, satu dapur dan satu kamar mandi. Markisah, salah satu penghuni shelter yang berasal dari dusun Panguk mengatakan hingga saat ini belum ada kepastian mengenai kapan warga bisa kembali ke dusun Panguk. “kulo pun pengin wangsul teng inggil malih, pengin ningali umah kulo ingkang rusak kenging erupsi Merapi (saya sudah ingin kembali ke atas lagi, saya ingin melihat rumah saya yang rusak akibat erupsi Merapi-red),” ujarnya. Disinggung soal biaya hidup, Markisah mengaku untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, suaminya menjadi tukang ojek yang setiap harinya harus naik ke lokasi erupsi Merapi untuk mengantar Wisatawan yang ingin melihat kondisi Merapi saat ini. “Bapak dados ojek sekalian pituduh arah kangge Wisatawan ingkang pengin ningali kahanan Merapi saiki. Sedintene kadang entuk Rp. 20.000,00 nanging kadang mboten entuk opo-opo (Suami saya jadi ojek sekaligus jadi petunjuk arah ‘guide' bagi Wisatawan yang ingin melihat kondisi Merapi. Setiap harinya kadang dapat Rp. 20.000,00 namun kadang tidak dapat apa-apa-red),” tandasnya.

Hal serupa dialami oleh Harto Jinten (75 tahun), warga dusun Pelem Sari Kinahrejo. Wanita yang sudah hampir satu tahun tinggal di shelter dusun Kinahrejo ini sangat berharap dapat kembali ke ke rumahnya. Namun apa daya, wanita yang hanya tinggal seorang diri di shelter yang ditempatinya ini hanya bisa menunggu sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. “Kulo nggih pengin wangsul, teng mriki mboten gadah pedamelan (saya ingin pulang, disini tidak punya pekerjaan-red),” ungkapnya. Setiap harinya Harto mengurus 20 ekor ayam pemberian dari pemerintah untuk mengisi waktu luangnya. Menurut penuturannya, ayam-ayam tersebut diberikan oleh Pemerintah kepada setiap Keluarga di shelter Kinahrejo ketika ayam-ayam tersebut berumur empat hari. “pedamelan kulo nggih amung niki (pekerjaan saya ya hanya ini-red),” ujarnya
Harto berharap perbaikan infrastruktur Dusun Kinahrejo masih akan terus dilakukan Pemerintah dan menghimbau agar Pemerintah segera menepati janjinya untuk membangun kembali rumah-rumah warga yang menjadi korban merapi. Bagimana tindakan nyata pemerintah?. Wallahualam.

*) Mahasiswi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Puisi : Bilakah Kuncup akan Berbunga

Bilakah kuncup akan berbunga

Bilakah kuncup akan berbunga..
Berharap ia akan tepat pada waktunya..
Bukan saat ini..
Ketika hati masih meragu, fikiran masih terpecah..
waktu masih tak sampai..

Bilakah kuncup akan berbunga..
Berharap aku dapat Menikmati keindahan bunga itu..
Bukan seperti ini..
Ketika aku memaksakan kuncup untuk berbunga..
Yang ada hanya hanya kepalsuan..

Bilakah kuncup akan berbunga..
Berharap bunga itu terus tumbuh dari waktu ke waktu..
Dan menjadi bunga keabadian yang kupersembahkan untuk dirimu..

By_Drara Novia D.A

up