Dalam rangka meningkatkan
kapasitas Sumber Daya Manusia dan penguatan teknologi UKM, Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Jawa Tengah Tengah bekerjasama dengan Sanggar Batik
Mutiara Hasta mengadakan Pelatihan Teknologi UKM dibidang Pengembangan Batik
yang bertempat di Balai Rehabilitasi Sosial Anak “Taruna Yodha” Sukoharjo.
Kegiatan tersebut diselenggarakan selama 2 (dua) hari, yakni pada tanggal 11-12
Februari 2015. Kegiatan ini diikuti oleh 70 orang peserta yang terdiri dari
instruktur dan siswa Balai Rehabilitasi Sosial Anak “Taruna Yodha” Sukoharjo.
Hadir dalam acara Ir. Tegoeh Wynarno Haroeno, MM, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah yang sekaligus membuka acara pelatihan. Dalam sambutannya, Tegoeh mengatakan pentingnya pengetahuan batik bagi peserta pelatihan. “Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan peserta untuk menghasilkan batik berkualitas dan mendalami filosofi batik agar mereka dapat bercerita kepada orang lain tentang beragam corak batik serta filosofi yang terkandung dari setiap goresan canting batik. Peserta juga dapat mengetahui teknik membatik yang baik dan benar”.
Pada kesempatan yang sama Drs. Suratno selaku Kabid Litbang Bappeda Kabupaten Sukoharjo menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan teknologi UKM dibidang pengembangan batik. “Sukaharjo merupakan wilayah strategis untuk pengembangan batik. Hal ini dikarenakan wilayah Sukoharjo dekat dengan kota Solo sebagai kota pengrajin batik sehingga bahan dan perlengkapannya mudah didapat,” pungkasnya.
Selama dua hari tersebut, peserta dibekali materi tentang pengenalan tentang batik, pengenalan motif batik, pengetahuan tentang peralatan membantik, teknik pembuatan desain batik, pengetahuan tentang zat warna sintetis batik, dan kiat sukses usaha. Selain itu, peserta juga mendapatkan arahan secara langsung tentang bagaimana praktek membantik dengan canthing, proses pewarnaan dan proses finishing oleh narasumber. Adapun narasumber yang hadir dalam kegiatan tersebut antara lain: Rujiman Slamet, Rusyana Dwi Saptiana, Oktavian Joko Saputro, Syukur Wibowo, Istadliroh (Sanggar Batik Mutiara Hasta ) dan Drs. H. Sadiman Al Kundarto (Ketua Organisasi Sosial “Lembaran Mas Murni”) Jawa Tengah.
Materi yang dikemas dengan menarik dan praktek pembuatan batik yang tergolong baru bagi peserta, membuat peserta mengikuti proses pelatihan dengan antusias. Dalam prakteknya, peserta dibagi menjadi 14 (empat belas) kelompok untuk memudahkan pengarahan oleh narasumber. Dilaksanakannya pelatihan ini diharapkan dapat memunculkan pelaku-pelaku usaha batik baru dari generasi muda yang kreatif dan inovatif dan akan mendukung terbentuknya UKM di bidang batik khususnya di Kabupaten Sukoharjo sehingga menambah peluang usaha di bidang batik tulis di dalam negeri bahkan dapat diekspor. (DNDA)
_Mrs. Dy
Hadir dalam acara Ir. Tegoeh Wynarno Haroeno, MM, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah yang sekaligus membuka acara pelatihan. Dalam sambutannya, Tegoeh mengatakan pentingnya pengetahuan batik bagi peserta pelatihan. “Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan peserta untuk menghasilkan batik berkualitas dan mendalami filosofi batik agar mereka dapat bercerita kepada orang lain tentang beragam corak batik serta filosofi yang terkandung dari setiap goresan canting batik. Peserta juga dapat mengetahui teknik membatik yang baik dan benar”.
Pada kesempatan yang sama Drs. Suratno selaku Kabid Litbang Bappeda Kabupaten Sukoharjo menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan teknologi UKM dibidang pengembangan batik. “Sukaharjo merupakan wilayah strategis untuk pengembangan batik. Hal ini dikarenakan wilayah Sukoharjo dekat dengan kota Solo sebagai kota pengrajin batik sehingga bahan dan perlengkapannya mudah didapat,” pungkasnya.
Selama dua hari tersebut, peserta dibekali materi tentang pengenalan tentang batik, pengenalan motif batik, pengetahuan tentang peralatan membantik, teknik pembuatan desain batik, pengetahuan tentang zat warna sintetis batik, dan kiat sukses usaha. Selain itu, peserta juga mendapatkan arahan secara langsung tentang bagaimana praktek membantik dengan canthing, proses pewarnaan dan proses finishing oleh narasumber. Adapun narasumber yang hadir dalam kegiatan tersebut antara lain: Rujiman Slamet, Rusyana Dwi Saptiana, Oktavian Joko Saputro, Syukur Wibowo, Istadliroh (Sanggar Batik Mutiara Hasta ) dan Drs. H. Sadiman Al Kundarto (Ketua Organisasi Sosial “Lembaran Mas Murni”) Jawa Tengah.
Materi yang dikemas dengan menarik dan praktek pembuatan batik yang tergolong baru bagi peserta, membuat peserta mengikuti proses pelatihan dengan antusias. Dalam prakteknya, peserta dibagi menjadi 14 (empat belas) kelompok untuk memudahkan pengarahan oleh narasumber. Dilaksanakannya pelatihan ini diharapkan dapat memunculkan pelaku-pelaku usaha batik baru dari generasi muda yang kreatif dan inovatif dan akan mendukung terbentuknya UKM di bidang batik khususnya di Kabupaten Sukoharjo sehingga menambah peluang usaha di bidang batik tulis di dalam negeri bahkan dapat diekspor. (DNDA)
_Mrs. Dy
0 komentar:
Posting Komentar