- Catatan Perjalanan - (Bumi Majenang) Cilacap



Badanku sempoyongan setelah 12 jam berlalu menyusuri jalanan yang sedikit padat. Rasanya belum hilang lelahku berkejaran dengan waktu di kota Kartini itu. Belum hilang pula senangku bisa berkumpul bersama kawan-kawanku. Hari ini, waktu menarikku di tempat yang lagi lagi berbeda. Bahkan bisa dibilang, ini tugas Negara terjauh yang aku lampaui setahun terakhir. Perjalanan 12 jam yang sangat melelahkan. Majenang-Cilacap.

Waktu menunjukkan pukul 19.00 manakala aku tiba di sebuah hotel kecil di sudut kota Majenang. Lelah kian menyergap manakala masih diminta mengurus ini dan itu. Membagi kamar untuk atasan-atasanku, sampai memperkenankan diri menghabiskan malam yang dingin untuk mencari sesuap nasi pengganjal malam kami. Waktu merambat sangat lama. Kantung mata beberapa kali terkatup tak tertahankan. Membuka dan menutup dalam rentang waktu yang sangat cepat. Mulut tak berhenti menguap meski atasan-atasanku terus mengajak bercengkrama. Ah, andai mereka tau begitu letihnya badan ini. 

Satu jam berlalu. Ah, masih belum kelar juga. Dua jam. Finish! Akhirnya aku bisa segera beristirahat. Di perjalanan pulang nyaris senyap. Hanya terdengar lirih suara atasan sedang menelphone seseorang di ujung sana. Entahlah, setidaknya suasana seperti ini membuat aku bisa rehat sejenak. Diam tanpa kata. Hanya melempar pandang pepohonan yang menari kecil di luar sana. Ah, andai dia bersamaku saat ini. Sayang, jaga dirimu di sana. Aku selalu merindukanmu. J

Sudah larut. Semua sudah masuk ke kamar masing-masing. Tugasku selesai sudah. Tinggal menunggu pagi untuk menuntaskan tugas yang lain. Mataku benar-benar tak lagi sanggup terjaga. Melihat kasur mungil dengan lentera kecil di sampingnya. Time to Sleep. Selamat malam. 

                                                    Majenang, 10 September 2014

_Mrs. Dy

0 komentar:

Posting Komentar


up