Sedang apa kamu
nak? Lama Bunda mendiamkanmu sendiri. Sibuk dengan sakit yang Bunda rasa. Sibuk
dengan sesak yang seringkali datang tiba-tiba. Sibuk dengan lemas setiap Bunda
sedikit melangkah. Hanya sedikit, nak. Tapi rasanya berkilo sudah bunda
menapak.
Apa kabar, nak? Semoga
engkau dalam keadaan sehat wal afiat. Lihatlah. Bunda sudah mulai membaik. Sudah
mulai teratur makan dan rasa mual yang dua bulan terakhir parah, kini mulai tak
Bunda rasakan. Ya, hanya sekali dua kali Bunda merasakannya. Terutama saat
lemas itu datang tiba-tiba. Saat Bunda sedang makan, mandi bahkan mendirikan
sholat. Ah, bagi Bunda tak masalah. Asal itu tak mengganggu kesehatanmu di
sana, nak. Sungguh Bunda teramat rindu kehadiranmu.
Apa kabar, nak? Hangatkah
di sana? Bagaimana kebutuhan makan dan minummu? Apa sudah Bunda cukupi? Belakangan
Bunda kehilangan selera untuk minum dua gelas susu perhari. Rasanya tak kuat
lagi Bunda mengkonsumsi minuman itu. Untuk makanan Bunda juga selalu memilah
milah mana yang sekiranya bisa masuk di perut Bunda. Maaf sayang, tapi untuk
jenis makanan tertentu memang Bunda lebih cenderung menghindarinya. Tanpa sebab
yang jelas, selera Bunda pada makanan yang dulu Bunda suka tiba-tiba lenyap. Entahlah.
Yang pasti, Bunda berharap engkau bisa merasakan kehangatan cinta yang Bunda
alirkan setiap hari, setiap detik. Juga bait-bait doa yang Bunda lafalkan pada
setiap detakan jantung, pada setiap helaan nafas.
Tidurlah yang
tenang, nak. Meringkuklah dengan baik dan sehat di dalam rahim Bunda. Sampai akhirnya
engkau bisa merasakan meringkuk dalam pelukan Bunda di Dunia. Mengecap setiap
detik kebersamaan yang akan kita jaga. Bersama Ayah. Kau akan jadi kebanggaan
kami anakku. Kau akan jadi malaikat kecil yang menemani langkah Ayah dan Bunda
sampai senja nanti. Kau yang akan jadi harapan-harapan pada doa yang selalu
kami panjatkan.
Apa kabar, nak? Semoga
harimu selalu menyenangkan bersama Bunda.
Mrs_Dy
0 komentar:
Posting Komentar