Sebuah Pelukan -Elegi-



“Sayang, pelukanmu adalah surga dunia untukku.”

“Kenapa kau selalu meminta untuk ku peluk?”
“Karena pelukanmu surga dunia untukku”.

Kau tersenyum. Mengeratkan pelukanmu. Pelukan erat yang menghangatkan seluruh saraf tubuhku. Aku menyukainya. 

Aroma tubuhmu, suara degup jantungmu, rengkuhan tanganmu. Satu detik. Dua detik. Dan seterusnya. Rasakanlah sayang, maka di detik ke sepuluh kau akan merasakan ketenangan tanpa batas. Melupakan segala penat dan beban hidup. Berada dalam muara kasih yang nyata. Hanya ada kau dan aku. Surga dunia itu. Kita bisa merasakan seutuhnya. 

“Sayang, peluk aku sebentar saja”

Bukankah itu yang selalu aku pinta? Setiap waktu manakala kita bersua. Simple bukan? Aku hanya menginginkan surga itu tak terlepas dariku. Bisa merasakannya setiap saat bersamamu. Dan ketika kau mendekatkan tubuhmu. Maka akan segera kurengkuh punggung kekarmu. Meringkuk diam dalam dekapmu. Segala yang kutakutkan akan luruh seketika. Segala resah gelisahku, melebur seketika. Aku merasakan energi itu hidup dan menghubungkan kau dan aku. Kekuatan cinta. Kita.

0 komentar:

Posting Komentar


up