“Melankolis”. Satu kata yang tepat untuk menggambarkan
kisah malam ini.
Kepada insan yang saling
menambatkan perasaannya dalam doa. Belajar menyederhanakan cinta dalam balutan
niat yang suci. Masa Depan. Karena
bukan hanya sebuah ikatan cinta biasa yang mereka inginkan, namun lebih dari
itu. Pernikahan. Menjadi satu tujuan
pasti yang mulai direncanakan. Yaa, manusia memang ahlinya berencana, sedang
Tuhan yang maha penentu segalanya. Rizki, Jodoh dan Kematian. Menjadi misteri
dalam rentang waktu yang tak pasti. Namun, mereka percaya “Setiap niat yang baik akan menuai hal yang baik”.
Malam ini, mereka saling
melempar syair. Bukan maksud untuk romantis, namun dari situ mereka belajar
jujur dengan perasaannya masing-masing. Rasa yang menggambarkan kebahagiaan
dalam tabir cinta yang mereka semaikan. Sederhana. Bukan keindahan setiap bait
yang dicarinya. Namun dibalik itu, ada usaha, ketulusan, kejujuran dan euforia
rasa yang bersahaja. SEDERHANA.
Waktupun telah
tiba,
Berikan pandangan
lirih
Terkenangku dibuatnya
Dalam derap tawa
dan kehangatan
Satukan makna
dalam hati
Kau yang dihati
Kembalikan harapan
itu
Mengikis suatu
perhatian
Tertambat dalam
hati
Ini bukan akhir
penantian
Inilah makna yang
sesungguhnya
Sekian lembaran
ini
Dalam indahnya
kasih suci
Sebuah ikatan
nyata
Terpatri di sanubari...
Wahai kasih,
Kusandarkan hati
ini kepadamu
Kisah yang ku
mulai bersamamu
Memulai asa dalam
harap untuk hidup dalam pelukmu
Hingga nanti di
ujung waktu...
(Mr. Ky)
---
Kamu...!!
Kau tau?
Mata ini terlalu
lelah tuk menatap
Telinga ini terlalu
jengah tuk mendengar
Hati ini terlalu
payah tuk mencari, merasa dan mencintai..
Apa kau tau?
Sejauh aku menatap
padang ilalang
Disana angin
berhembus berbisik akan namamu
Sejauh kaki
melangkah di tengah gurun yang gersang
Pikiranku bertumpu
hanya pada satu nafas... itu nafasmu
Setegar hati ini
menetapkan hati
Keyakinanku kembali tertaut
pada hatimu
Apa kau tau?
Aku tak pernah
merasa serapuh ini,
Aku selalu berupaya
tegar menjadi seorang Dewi
Selalu menjadi Lilin
ditengah gulita sekeliling
Tapi bersamamu,
Aku lemah...
Aku hanya ingin
menyandarkan hidupku dibahumu
Mencoba mengikrarkan
hati yang tertuang atas keraguan yang masih meraja di palung hati
Aku ingin bernafas
dengan cinta yang kau berikan
Aku ingin melihat
dengan mata indahmu
Berjalan dengan langkah
tegapmu
Tersenyum lewat
bibir tipismu
Dan mendengar dengan
kedua telingamu
Apa kau tau?
Aku ingin percaya
bahwa kau dan aku adalah satu
Satu cinta, satu
hati, dan satu tujuan..
Sampai nanti
Kamu,
Hanya satu ku mau
kau tau..
“aku mencintaimu,
menyayangimu, menghormatimu”
Dan biarkan aku
melakukannya dengan caraku sendiri
Sampai tiba masanya
nanti
Ku miliki jiwa
ragamu seutuhnya...
(Mrs. Dy)
Begitulah, mereka belajar untuk menajamkan hati
dan perasaan keduanya. Mencintai dengan cara yang mereka bisa. Simple aja!!