Barokalloh ^_^


Pagi ini, aku terbangun dari tidur yang setengah-setengah. Entah untuk ke berapa kalinya aku kembali terjaga. Hingga ku lirik jam di dinding yang menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Cepat-cepat aku terbangun dan mengambil air wudhu, tenggelam dalam pelukan Tuhan. Dernyit handphoneku berbunyi bersamaan dengan doa yang selesai ku panjatkan. Ku buka pesan singkat itu. Mamma.

Pagi ini, serasa lebih indah dari pagi-pagi biasanya. Aku mendapat kabar tak terduga dari beliau. Rasa haru, bahagia namun juga sedih menyatu seketika dalam bauran emosiku. Aku kembali bersujud, lebih lama hingga fajar mengetuk kesadaranku. “Mbak mu mau menikah bulan depan fie, tolong dibantu ya.. Mam belum bisa pulang,” aku kembali membaca pesan singkat Mama.

“Subhanalloh...” mulut ini tak dapat mengucap kata. Hanya air mata yang mengalir tanpa jeda. Alloh, muliakanlah kehidupannya, rumah tangganya dan keluarga kecilnya nanti. Alloh, aku akan mendukung sepenuhnya. Teman mainku, orang yang selalu mengalah untukku, kakak ku. Sungguh aku mohon muliakan kehidupannya. Alloh, aku benar-benar menyayanginya.. :”(

Mentari menyambut pagiku yang hangat. Ku tulis pesan singkat untuk kakak tersayang. “Barokalloh mba, semoga diberi kelancaran. Fie siap bantu dan akan bantu mempersiapkan”. Bukankah harusnya aku bahagia? Tapi mengapa air mata ini terus mengalir? Mengapa seperti ini. Aku bahkan takut kehilangan sosoknya. Kakak ku, dia yang terlalu menyayangiku. Dia bahkan bukan lagi seorang gadis cantik. Dia telah tumbuh menjadi wanita yang luar biasa. Alloh, aku bahkan baru menyadarinya!!

Selamat menempuh hidup baru Mba, doaku menyertai setiap langkahmu. Dan akan ku sebut namamu dalam setiap sujud panjangku. May Alloh Bless u Sist!!

0 komentar:

Posting Komentar


up