Renungan Sesi III : Supir Angkot

Belajar dari seorang supir angkot. Bahwasanya rezeki tak akan berpindah tangan. Karena setiap orang telah mendapat porsinya masing-masing. Dari mana asumsi diatas?

Beberapa hari ini saya tertarik untuk mengamati laju kendaraan roda empat berwarna oranye yang banyak orang menyebutnya “mikrolet” atau “kopata”. Saya sendiri lebih familiar dengan menyebutnya “angkot”. Kendaraan itu menjadi kendaraan pribadi yang selalu mengantar jemput saya setiap hari ke kantor. hehehe

Sedikit bercerita, di daerah saya tinggal memang ada banyak angkot yang beroperasi. Masing-masing angkot memiliki trayeknya masing-masing. Namun setiap trayek memiliki beberapa angkot. Sudah pasti banyak angkot yang berlomba mencari penumpang. Tak jarang ada dua hingga tiga angkot beriringan di trayek yang sama sehingga supir berusaha saling mendahului untuk mendapatkan penumpang. Kejadian yang mungkin biasa di mata kita. Tapi pernahkah kita renungkan hikmah di balik kerja keras supir angkot? Ya, ini soal rezeki Alloh SWT.

Kalian pasti pernah denger, bahwa sebenarnya rezeki masing-masing orang ada tepat di atas kepala kita. Tinggal bagaimana kita ikhtiar dan menunggu titah Alloh untuk menurunkan rezeki itu di tangan kita. Eitts, tentunya semua tak lepas dari kerja keras dan doa kita yang harus selalu diperkuat. J
Kembali ke supir angkot...

Dari pengalaman sehari-hari saya naik kendaraan umum itu, saya belajar satu hal. REZEKI. Bahwa Rezeki manusia sudah ada yang mengaturnya. Masing-masing orang memiliki porsinya. Dan Rezeki tak akan pernah tertukar.

Walaupun para supir angkot berlomba-lomba mencari penumpang di tengah banyaknya kendaraan yang sama-sama satu trayek, namun Alloh telah menitipkan rezekinya pada masing-masing supir angkot. Meskipun angkot berjalan beriringan, jika Alloh tidak menghendaki penumpang menaiki angkot yang berjalan di baris pertama, maka penumpang itu akan menaiki angkot setelahnya. Bisa jadi saat angkot pertama melintasi suatu gang, si penumpang belum terlihat batang hidungnya. Namun ketika penumpang muncul di area gang, angkot berikutnya melihat dan akhirnya rezeki datang kepadanya. Begitu seterusnya. Roda kehidupan berputar dengan adil. Sekali lagi Alloh menempatkan rezeki sesuai porsinya. Dan jangan sekali-kali kita mengeluh dan mengaduh akan rezeki Alloh. Karena sesungguhnya udara yang kita hela hingga detik ini, dan nikmat sehat yang kita rasakan saat ini, merupakan rezeki yang seringkali terlupakan bahwa ia adalah rezeki termahal.


Mari kita sejenak merenung. Semoga Alloh senantiasa melimpahkan rezeki kepada kita hamba-hambanya. Barokalloh ^_^

_Mrs. Dy

0 komentar:

Posting Komentar


up