Merindumu Sepagi Ini ^_^

Ada kalanya aku gugup saat bertemu. Terlebih, jika terlalu lama kita terpisah. Kau di sana, aku di sini. Dengan kesibukan masing-masing. Memang, kenyataannya komunakasi yang kerap sekalipun tak merubah kerinduan ini menjadi terkikis. Sebaliknya, aku semakin merindukan adamu.

Lantas, bagaimana caraku mengobati kerinduan ini? Bagaimana aku bisa melenggang pergi dari hidupmu? Sementara, aku semakin menyadari hidupnya perasaan ini. Aku pun sepertimu, aku ingin segera meresmikan hubungan yang terjalin sesederhana ini. Karena aku mulai takut kehilanganmu. Aku membutuhkan cintamu.

Anggaplah hari itu hanyalah sebuah mimpi. Tertidur di pelukanmu, mencium aroma tubuhmu, menggenggam kuat jemari tanganmu. Sungguh! Aku tak ingin terbangun dari mimpi itu. Jadi, jangan pernah bangunkan aku! Tolong. Biar ku eja setiap kisah tentang kita. Biar ku bingkai indah mimpi itu dalam memori tak berbatas.

Jika bisa, Aku ingin selalu bersamamu. Jika Tuhan mengizinkan, aku berharap namamu yang tertulis dalam catatan jodoh di lauful mahfudz untukku. Namamu, aku ingin kau menjadi imam kehidupanku.

Maka, Biar aku tertidur kembali. Biar ku lanjutkan mimpi hari itu. Bersamamu, dan hanya denganmu. Sampai akhirnya aku harus terjaga. Dan benar-benar melihatmu nyata untukku. Seperti mimpi di hari itu.

Aku mencintaimu.

Dan setelah ini, aku akan belajar lebih banyak kata agar aku tak lagi segan untuk bicara. Diam untuk mengatakan yang aku rasa. Aku akan lebih belajar mencintai dan merindukan kebersamaan ini. Ya, mungkin dua hari ini adalah mimpi. Sebuah mimpi. Dan tetap menganggap ini hanya ilusi. Biarlah mimpi ini tertahan agar kita masih bisa terus merindukan.

Sayang, seperti pintamu dalam mimpiku. Aku akan berusaha untuk bertahan. Aku tak akan menyerah bukan hanya sampai kita melangkah di pelaminan. Namun, sampai kita tak bisa lagi saling bersua dan memandang. Bukan karena jarak melainkan kematian yang memisahkan.

“Aku merindukanmu, merindumu dan sangat merindukanmu” itu yang selalu ingin ku ucapkan saat pagi menyapa dalam diam. Hanya bisa tersenyum. Memandang cakrawala dan menyisipkan sebuah doa untuk harimu yang menyenangkan.

Dan betapa melegakan ketika kau bilang “Aku akan menyimpan rindu ini sampai suatu hari aku bisa bermimpi kembali”. Kau tau sayang, itu adalah kalimat pertama yang kau susun begitu romantis untukku.

Hari ini, aku kembali merindukanmu sepagi ini. Lihatlah! Mungkin gelas itu tak akan kosong jika kau di sini. Karena ada kamu yang memintaku menyeduh secangkir coffe menyambut hari. Kau dan Coffe. Kalian sama. Sama-sama menghangatkan pagiku yang dingin. Maka mendekatlah. Ingin ku bisikkan kata hatiku kepadamu.


“Aku bersyukur masih bisa merindukanmu sepagi ini”

_Mr. Ky & _Mrs. Dy

0 komentar:

Posting Komentar


up