Job Seeker #Part VIII

Hii Guys, lama nih nggak nongol untuk sharing-sharing. Bener-bener jadi “Pengacara: Pengangguran banyak acara” aku. Haha

Aku ada cerita baru nih, perihal Job Seeker yang sedang aku jabat sekarang. Jangan bosen nunggu ceritanya ya..

Hari ini aku kembali mengikuti Walk Interview. Kali ini targetku adalah perusahaan asuransi yang katanya terbesar di Indonesia dan memiliki aset perbankan terbesar kedua nasional. Ah, entah apalah itu. yang pasti itu bukan alasan aku tertarik untuk mengikuti tes awal ini. :D

Bermula dari tangan isengku sesaat setelah mengikuti pendaftaran online di salah satu perusahaan milik negara (BUMN) mataku tertarik untuk membuka lowongan terbaru saat itu. Ada sebuah perusahaan asuransi yang membuka peluang kerja. Aku tertarik membuka tanpa membacanya. Ku tekan tombol Ctr+S untuk menyimpan halaman web tersebut. Berhubung hari sudah larut aku memutuskan untuk tertidur pulas (Eeeee, malah curhat) :D

Pagi itu, sebelum aku berakutat pada kesibukanku yang full day oleh berbagai kegiatan yang sudah aku list dan siap ku kerjakan, aku sempatkan untuk membuka web perusahaan yang semalam aku simpan. Setelah aku baca dan aku cermati, aku tertarik untuk menghubungi CP yang tertera di bawahnya. Karena Cuma iseng, aku sama sekali nggak berharap dia membalas pesanku.

Kira-kira ini yang aku tulis : “Selamat pagi pak, (perkenalan) saya tertarik untuk melamar di perusahaan bapak dengan posisi (disebutkan). Yang ingin saya tanyakan, kapan batas pendaftaran akhir?” tombol send di Hp ku mengantarkan tanda pesan terkirim. Cukup lega. Setidaknya aku sudah berusaha untuk bertanya langsung.

Tak berapa lama Hp ku berdering. Tanda pesan masuk. Aku tak mengira pesanku mendapat respon positif. Malahan, beberapa detik berikutnya aku mendapat panggilan by Phone yang intinya besok aku harus mengikuti tes awal yakni Walk Interview di kota Atlas. Tanpa babibu aku meng-iyakan panggilan itu dan meng-cancel semua jadwal janjiku dengan rekan-rekan. Sore itu juga aku meluncur dari kota pendidikan ke kota atlas. Akupun tak tau. Adrenalin dan semangat baru mulai menguat lagi. Ah, lagi-lagi sosoknya berkelabat di kepalaku. Yap, niatku memang ingin lebih dekat dengan calon pendamping hidupku (Aiih, ke PD an nih aku) :D

Malam pukul 21.00 aku sampai di kota Atlas. Berhubung hujan rintik mulai terasa deras, aku memutuskan memesan Taxi untuk sampai ke rumah Pakdhe. Sampai di rumah seperti biasa aku disambut hangat oleh keluarga. Setelah puas mengobrol ke sana ke mari aku memutuskan untuk istirahat lebih cepat.

Pagi ini setelah berdoa dan bermunajad aku bersiap untuk berangkat interview. Ku poles ringan wajahku agar terlihat lebih segar. Dan memilih pakaian yang sesuai dengan warna Brand perusahaan. Dengan sepatu berhak aku siap untuk meluncur ke perusahaan itu.

Aku terperanjat ketika melihat list yang diletakkan di meja resepsionis (namaku tidak tercantum disana). Waduuuuhhhhhhh. Aku berusaha menjelaskan kronologi aku masuk di perusahaan itu. dan aku bersyukur karena resepsionis itu begitu ramah dan mengizinkan aku menjadi penyelundup tanpa harus mengikuti seleksi administrasi awal. Hahahaha

Ada sekitar 30 orang yang terpanggil. Satu demi satu nama terpanggil. Namaku jelas di panggil akhir. Huhhuu. Pukul 11.30. namaku terpanggil juga..:D

Aku memasuki ruangan berbentuk persegi panjang itu. dengan perasaan yang tertata dan kemantapan hati aku melangkah ke dalam ruangan itu. ada tiga orang interviewer yang siap untuk menghabisiku (lebay....). dengan senyum setulus hati aku menjabat tangan satu persatu interviewer itu. Mereka menyambut ramah.
Setelah memperkenalkan diri aku mulai menjawab pertanyaan demi pertanyaan interviewer. So far, no problem. Dengan mantap aku bisa menyelesaikan interview selama hampir 1 jam (padahal yang lain cuma 10 menit -_-). Josssssssss!
Dan yang lebih mengherankan, aku malah ditawarin bukan sesuai posisi yang aku lamar. –Unit Manager- kira kira jabatan itulah yang mereka tawarkan. Aku melongo. Apakah posisi itu pantas? Entahlah. Aku meng-iyakannya. Toh, hasil interview baru bisa dilihat minggu depan. J
Pagi ini ada senyum tertoreh dalam hati. Ada rasa puas tertambat karena aku telah berhasil melewatkan hari ini dengan kemantapan hati. Aku sadar, sudah bukan waktunya aku bermain-main seperti dulu. Dunia yang sesungguhnya ada dihadapanku saat ini. Karir, mimpi dan masa depan. Berharap apa yang sudah ku lakukan, ku korbankan dan ku perjuangkan mendapat hasil yang memuaskan dan aku percaya Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk hari depanku. J

Ya Alloh, Allohumma yassir walaa tu’assir.

*Tobe Continue

_Mrs. Dy

0 komentar:

Posting Komentar


up