Kisah..



Part II
-Be My Mine-
Aku seorang penulis. Aku pandai mengubah kata menjadi cerita yang pada akhirnya bisa menjadi sejarah. Itulah yang aku lakukan pada hubungan kita. Aku akui aku terlalu monoton dalam hal ‘cinta’. Aku tak romantic, tak serius, juga tak bisa jujur soal ‘rasa’. Tidakkah kau merasa terganggu?
Seandainya waktu memaksaku berkata soal rasa, maka ingin ku bingkai kata ‘maaf’ atas ketidak sempurnaanku.

Bi, ingin sekali saja tanpa paksaan aku bisa berkata ‘cinta’. Atau setidaknya memanggilmu dengan sapaan ‘sayang’. Bahkan jika bisa aku ingin mengatakan betapa aku sangat menyayangimu. Taukah kau? Aku telah mencobanya sesering yang aku bisa. Tapi aku tak jua bisa mengatakannya.

Aku tau persis konsekuensi jarak hubungan kita hanya dapat diselesaiakan dengan bicara, bercerita, saling mengungkapkan ‘rasa’ tanpa menjadikannya beban. Dan bagaimana aku terlalu sulit melakukannya?

Aku terlalu egois memaksamu mengerti perasaanku. Membaca hati dan fikiranku. Sedang, kau bukan pembaca hati.. kau hanya seseorang yang membutuhkan sentuhan hati untuk melengkapi hatimu. Jadi ‘maaf’. Maaf atas ketidak sempurnaanku.

Bagiku kau lelaki bertanggung jawab. Ya! Semoga kau bertanggung jawab. Aku mencntaimu lebih dari yang kau tau. Dan aku tau porsi rasa yang ku sajikan lebih banyak dari yang kau beri. Maka, biarkan aku berada di zona aman untuk sebentar saja. Aku coba bi, aku coba untuk berubah.

Bi, terimakasih telah menjadi pasangan yang menyempurnakan hidupku. Menjadi kakak yang mampu melindungiku dan menjadi teman yang selalu ada untukku. Terimakasih telah jadi sandaran saat aku lelah, tertawa maupun marah. Aku sadar akan sifat kekanak-kanakanku. Jika memang kita berjodoh, dan bila waktu memihak kita, satu hal yang selalu kun anti untuk kau ucapkan dengan hatimu. 

“Would You Like to Merry Me?” :)

_Mrs. Dy

0 komentar:

Posting Komentar


up