Kisah..



Part IV
-Seberkas Kisah Lalu-

Aku terlalu banyak bercerita. Dan banyak juga cerita yang ku tunda. Masih ingat tentang satu harapan yang aku inginkan di masa depan? Aku bahkan menunda menceritakannya kepadamu J

Harapan itu. Kau pasti bisa menebaknya. Ya. Keluaraga.

Kau tau bi, apa yang menjadi mimpiku sedari kecil? Dulu, aku selalu bermimpi berada di tengah-tengah keluarga yang sempurna. Seorang ibu yang bijaksana dan ayah yang bertanggung jawab atas keluarganya. Bukankah ini wajar?

Kau tau persis aku tak pernah merasa kurang soal itu. Terlebih aku hidup di zona aman bersama Ibu dan Simbahku. Aku tak pernah merasa kurang kasih sayang yang bahkan ku dapat lebih dari kehadiran mereka. Tapi tetap saja. Aku kehilangan satu momentum terpenting dalam sejarah kehidupanku.

Ya. Aku hidup sekali dan aku tak pernah merasakan kebersamaan keluarga intiku. Bukankah itu mengerikan?

Dari sanalah aku berharap. Harapan yang aku ukir semenjak aku kecil. Dan sangat sederhana. “Tuhan, aku ingin tertidur. Tertidur yang lelap. Dan ketika ku buka mata, ketika aku terjaga, mereka orang tuaku ada di sana menyambutku. Mengecup keningku, makan di meja yang sam dan menghabiskan waktu bersama. Dan biar ku anggap semua yang terjadi di masa sekarang adalah mimpi yang menjadi bunga tidurku. Tuhan, jangan bangunkan aku sebelum waktu itu benar-benar menjadi milikku”.

Itulah harapan yang mulai terlupakan. Harapan yang hanya menjadi kisah using. Harapan yang hanya sebuah spirit hidup sementara. Bahkan aku sadar sejauh apa yang ku alami adalah kenyataan hidup. Terlalu bodohkan aku?

Jadi, biar kuwujudkan mimpi itu pada anak-anak kita nanti. Bersediakah kau melakukannya bi? Aku selalu berharap, kelak jika pernikahan menjadi ikatan sakral kita, saat anak kita terjaga dari tidurnya, dia akan selalu melihat kita menyambutnya. Hanya itu. 

_Mrs. Dy

0 komentar:

Posting Komentar


up