“Keindahan
pagi adalah manakala bisa ku kecup tanganmu sebelum kau mengais rezeki.
Menuangkan secangkir senyum kehangatan. Mengantarkanmu sampai ke daun pintu.
Melambaikan tangan hingga adamu menghilang di pelupuk mataku. Bahagia itu
sederhana. Adalah manakala kita saling menjaga meski dalam ruang waktu yang
berbeda”
Ada banyak mimpi yang ingin ku bangun
bersamamu. Saat aku terbangun hingga kembali terlelap dalam tidurku. Hanya
mimpi kecil yang mungkin tak penting. Adalah manakala kita bisa hidup bersama
dimanapun berada. Membangun sebuah keluarga kecil yang saling menjaga satu sama
lain. Saling berdoa dalam senang dan kala genting.
Apa bisa??
Apa bisa aku wujudkan mimpi itu sedang
egoku masih keukeuh untuk bekerja? Sayang, maka maafkan aku yang tak tau diri
ini. Maafkan keegoisan yang ku tanam ini. Bukankah aku tak layak?
Aku kurang. Tentu saja. Aku banyak
memiliki kekurangan. Terlebih aku tak selalu berada di sampingmu. Membuatmu
khawatir. Aku tak memiliki nilai lebih yang bisa kau banggakan.
Tapi sayang, aku punya beribu doa untuk
hidupmu. Hanya doa. Doa-doa yang akan selalu menjagamu disetiap kamu melangkah.
Dimanapun kamu berpijak.
Sayang..
Terimakasih telah menjadi penjaga dalam
susah senangku. Menjadi pelabuhan terakhir dalam pencarian jodohku. Aku
mencintaimu sayang. Hingga aku sangat terbiasa mencintaimu. Terbiasa hidup
dekat denganmu.
Aku tak akan meminta ini dan itu. Karena
kau banyak memberiku ini dan itu. Kedewasaan, pengertian dan terlebih kau
terima apa adanya aku. Satu hal yang ingin kau lakukan untukku. Jadilah
pemimpin keluarga yang selalu bisa ini dan itu. Tersenyum saat susah dan
senang. Kita hadapi bersama badai yang menggoncang perahu kita. Kita saling
menguatkan, saling mendoakan, saling menghargai dan menghormati. Maka, nikahi
aku di hidupku kini dan matiku nanti.
Aku sayang kamu.
Saranghae. I love you. Ana Ukhibbuka Habibi.
Happy Anniversary J
0 komentar:
Posting Komentar