Desa inovatif adalah desa yang
mampu memanfaatkan sumberdaya desa dengan cara yang baru berdasarkan IPTEK
serta kearifan lokal untuk kesejahteraan masyarakat. Desa inovatif juga
memperhatikan kemajuan desa dan peningkatan taraf hidup masyarakat dengan melibatkan
segenap unsur desa baik Pelayanan Publik, UMKM sesuai dengan potensi desa, maupun
Sarana & Prasarana desa.
Berkaitan hal tersebut, BALITBANG
Provinsi Jawa Tengah mengadakan Pelatihan Kewirausahaan Desa Inovatif yang bertempat
di Desa Tawangsari Teras, Kabupaten Boyolali. Kegiatan tersebut diselenggarakan
selama 2 (dua) hari, yakni pada tanggal 21-22 April 2014. Kegiatan yang
bertajuk “Pengolahan Sayur dan Buah secara Konvensional, Modern dan Fungsional”
ini diikuti oleh 40 orang peserta dari SKPD Provinsi, Perangkat Kelurahan Tawang
Sari dan Anggota Kelompok Tani Tawangsari Teras, Kabupaten Boyolali.
Pelatihan yang bertujuan untuk
memberikan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam mengolah Sayur dan Buah
menjadi produk baru yang memiliki nilai jual lebih di pasar dagang, diprakarsai
oleh Yayuk Tutiek Supriyanti selaku Kepala Desa Tawangsari Teras.
Hadir dalam acara Drs.
Agus Santoso, Kepala Bidang Pengembangan dan Penerapan IPTEK Balitbang Prov.
Jateng yang sekaligus membuka acara pelatihan. Dalam sambutannya, Agus
mengatakan pentingnya pengembangan desa inovatif di berbagai daerah. “Dengan terbentuknya
desa inovatif, diharapkan dapat menjadikan ciri has desa tersebut dan
menjadikan masyarakat mandiri dengan produk inovasinya”.
Pada kesempatan yang sama Drs.
Sugiyanto, M. Si selaku kepala Bappeda Kabupaten Boyolali mengatakan, kekuatan
utama dalam pengembangan inovasi desa adalah dengan melakukan inovasi sesuai
kebutuhan masyarakat. Hal ini bertujuan agar proses inovasi dapat dijalankan
dengan mudah oleh warga setempat. Selain kebutuhan masyarakat, hal yang tak
kalah pentingnya adalah ketersediaan informasi. “Akses informasi yang mudah
dibutuhkan untuk mengembangkan inovasi baru yang mereka terima,” ujar
Sugiyanto.
Selama dua hari tersebut, peserta dibekali materi
tentang Bisnis
Plan, Manajemen Pemasaran dan
Kewirausahaan Desa Inovatif. Selain itu, peserta juga mendapatkan arahan secara
langsung tentang bagaimana praktek pengolahan sayur dan buah secara
Konvensional, Modern dan Fungsional oleh narasumber.
Adapun narasumber yang
hadir dalam kegiatan tersebut antara lain: Ir. Martina Andriani, MS (Dosen Teknologi Pangan UNS), Ir. Danto
Pramonosidi, M.Si ((Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sukoharjo)),
Ir. Nur Her Riyadi (Dosen
Teknologi Pangan UNS), dan Drs. H. Sadiman Al Kundarto (Ketua
Organisasi Sosial “Lembaran
Mas Murni”) Jawa Tengah.
Adapun beberapa hadiah yang
diterima oleh masing-masing kelompok dalam perlombaan adalah: Juara pertama
mendapat kompor gas, juara dua mendapat blander, juara tiga mendapat plastic
sealer, juara empat, lima dan enam masing-masing mendapat timbangan.
Puncak dari acara
tersebut adalah pembagian hadiah yang dipandu langsung oleh kepala desa
Tawangsari Teras, Yayuk Tutiek Supriyanti. Senyum kepuasan tampak di wajah para
peserta. Selain mendapat ilmu yang bermanfaat, peserta juga memperoleh praktek
langsung dan hadiah yang masing-masing peserta dapatkan.
Dilaksanakannya pelatihan
kewirausahaan desa inovatif diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan, hajat
hidup masyarakat dan pembangunan daerah. Hal tersebut dilakukan dengan cara memanfaatkan
segala potensi untuk menghasilkan nilai lebih secara berkelanjutan, dan dengan
dasar ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh SDM berkualitas, menguasai iptek,
kompetitif dan memiliki jiwa kewirausahaan. (DNDA)
0 komentar:
Posting Komentar