RELEASE SEMINAR MOTIVASI

“Ridho Alloh adalah Ridho orang tua kita, keberkahan dan keberhasilan yang saya dapat saat ini adalah Ridho dari mereka semua”. Demikian dipaparkan oleh Nadia Wata Utami, S. Ikom, dalam acara Seminar Motivasi, jum’at (30/12). Acara yang dihadiri oleh beberapa mahasiswa dari berbagai jurusan ini, diselenggarakan di Ruang Interaktif Center, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga. Acara ini bertujuan untuk mendorong semangat mahasiswa dalam meraih prestasi akademis dan non-akademis.

Nadia menuturkan, dorongan dari orang tua merupakan motivasi terbesarnya dalam meraih prestasi. “Semua yang saya lakukan, dan semua prestasi ini adalah persembahan saya untuk kedua orang tua saya,” ucapnya. Wanita yang menjadi lulusan terbaik se-UIN priode I ini mengatakan perlunya sebuah mimpi dengan keyakinan penuh dalam menjalani hidup. Awalnya menjadi salah satu lulusan yang terbaik hanyalah sebuah mimpi yang selalu ia tuliskan dan sampaikan kepada orang lain. Namun, berkat usaha dan keyakinannya mimpi tersebut dapat ia wujudkan dengan hasil yang maksimal. “ Jika kita berusaha dan yakin akan mimpi kita, percayalah Alloh selalu menunjukkan jalan terbaiknya,” ungkap Nadia.

Dalam acara tersebut hadir H. Andi Darmawan, M.Ag, Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Andi sangat mengapresiasi mahasiswa yang hadir dan berpartisipasi aktif dalam Seminar Motivasi tersebut. “ Ibarat ‘gayung bersambut’ acara ini cukup diminati mahasiswa,” ujar Andi. Menurut Andi ada banyak cara untuk menjadi mahasiswa berprestasi selain harus terus berkutat pada teori yang diberikan dosen di bangku perkuliahan. Mahasiswa dapat mensinergikan kegiatan perkuliahan dengan pendidikan softskils atau kesibukan lain yang dapat menunjang kreativitasnya. “ketika orang itu sibuk, maka semakin jelas ia membagi waktunya namun ketika seseorang tidak memiliki kesibukkan, dan hanya memikirkan waktunya yang terbuang, hidupnya pasti akan sia-sia,” Papar Andi. “ Kita dapat mengambil contoh Nadia, dia kuliah di dua Universitas sekaligus, menjadi penyiar radio, dan aktif diberbagai organisasi. Namun dia tetap bisa berprestasi. Oleh karena itu teruslah berkarya selagi bisa, dan harumkanlah nama Universitas yang memayungi kita,” Tambahnya.

Penulis : Drara Novia D.A (Ketua PRO)

RELEASE SIMULASI ENTREPRENEURSHIP

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan Simulasi Entrepreneurship di halaman Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari ini (28-30/12), diikuti oleh seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2009. Acara ini dilaksanakan guna menerapkan teori mata kuliah yang telah diberikan selama satu semester.

Elok Failasufah, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam Simulasi Entrepreneurship ini mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangatlah penting untuk melatih mental mahasiswa dalam berwirausaha. Dengan kegiatan tersebut, mahsiswa dapat berlatih secara langsung praktek wirausaha dengan modal yang sangat minim. Menurut Elok, dengan kegiatan tersebut ia dapat berlatih menerapkan salles promotion (promosi penjualan) yang baik untuk memikat konsumen membeli dagangan yang ia jajakan. “ Dengan menggunakan strategi promosi yang baik, hasil yang dicapai sangatlah memuaskan”. Tuturnya.

Menurut Drs. Siantari Rihartono, M. Si, pengampu mata kuliah Entrepreneurship, alasan dilaksanakan kegiatan ini adalah sebagai sarana untuk mengaplikasikan teori dan melatih mental mahasiswa dalam berkreasi dengan modal yang kecil. Sehingga diharapkan kegiatan ini dapat memancing inspirasi mahasiswa dalam melaksanakan praktek bisnis yang sesungguhnya. “mahasiswa bisa melaksanakan praktek bisnis dan membuat rencana bisnis mulai dari pra-pelaksanaan, pelaksanaan, krisis, serta evaluasi dan solusinya,” ujar Siantari.

Siantari menambahkan, kegiatan Simulasi Entrepreneurship ini sangat mendukung proses belajar mahasiswa secara real dilapangan. Ia berharap mahasiswa dapat terus melanjutkan bisnis yang mereka lakukan saat ini sehingga nantinya dapat menjadi jembatan dalam meraih kesuksesan. “ Seandainya pun mahasiswa tidak tertarik menjadi wirausaha, saya sangat berharap kedepannya mereka memiliki jiwa wirausaha,” Tutupnya.

Penulis : Drara Novia D.A (Ketua PRO)

Berita Acara Seminar Nasional (22-12-2011)

SEMINAR NASIONAL REFLEKSI 22 DESEMBER : HARI IBU DAN HARI KEBANGKITAN GERAKAN PEREMPUAN “MENGGAGAS GERAKAN PEREMPUAN MASA DEPAN”

Pembicara : Masruchah (wakil ketua KOMNAS perempuan, Dr. Hj. Ema Marhumah. M. Pd. (PSW UIN SUKA), Hikamah Diniah (Aktifis Perempuan Yogyakarta).
Moderator : Siti Habibah Jazila (LkiS Perempuan Yogyakarta)

Berita Acara :

“Dalam Undang-Undang Dasar 1945 perempuan memiliki kuota 30% untuk terjun di dunia politik. Namun kenyataannya perempuan seringkali dinomor duakan. Banyak hal yang melatar belakangi statement tersebut, salah satunya adalah banyaknya masyarakat yang masih menganggap wanita hanya mampu menyelesaikan urusan rumah tangga. Seharusnya perempuan juga mendapat hak untuk mendapat pendidikan politik seperti kaum lelaki,” demikian dipaparkan oleh Masruchah, Wakil Ketua Komnas Perempuan dalam Seminar Nasional bertajuk “ MENGGAGAS GERAKAN PEREMPUAN MASA DEPAN ”, kamis (22/12).

Acara yang diselenggarakan oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum ini digelar dalam rangka Refleksi 22 Desember : Hari Ibu dan Hari Kebangkitan Perempuan Masa Depan. Acara yang diselenggarakan di gedung Convention Hall Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga ini menghadirkan para praktisi perempuan diantaranya Masruchah (Wakil Ketua Komnas Perempuan), Dr. Hj. Ema Marhumah ( PSW UIN SUKA) dan Hikamah Diniah (Aktifis Perempuan Yogyakarta).

Berbicara mengenai kuota 30% perempuan dalam dunia politik, Hikamah Diniah, Aktifis Perempuan Yogyakarta, menuturkan bahwa isi UUD tersebut masih belum bisa dilaksanakan. Fakta yang terjadi di masyarakat, perempuan masih sering mengalami diskriminasi dalam bidang politik, misalanya banyak perempuan yang masuk ke dunia politik karena mereka memiliki kerabat dekat di dalamnya. “ Perempuan yang tidak memiliki kerabat dekat dalam dunia politik sangat susah untuk menduduki jabatan sekalipun mereka mempunyai kapasitas yang baik,” ujar Hikamah.

Saat ini, banyak perempuan hanya ditempatkan di bagian belakang. Sedangkan dibagian strategis perempuan seringkali tidak dianggap dan cenderung dinomorduakan. Menurut Dr. Hj. Ema Marhumah, PSW UIN SUKA, banyak masyarakat yang masih memiliki maindset bahwa perempuan belum punya kapasitas yang berkualitas. Namun faktanya, dalam dunia politik banyak perempuan yang memiliki kapasitas yang baik dan tidak semua lelaki memiliki kapasitas yang baik. “ kapasitas bisa dimiliki oleh perempuan maupun lelaki. Hanya saja, dalam masyarakat perempuan dianggap memiliki kapasitas yang baik jika ia melebihi standar tertentu, seperti ia belum memiliki suami atau tidak memiliki anak”. Ujar Ema.

Menurut Fadilah, panitia acara Seminar Nasional, tujuan diselenggarakannya acara ini adalah sebagai wadah untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa dan mempersatukan persepsi akan kedudukan perempuan disegala aspek kehidupan terutama dalam dunia politik. “ Kami harap kedepannya mahasiswa sebagai agen of change memiliki spirit yang kuat dari para pejuang perempuan yang bergerak di bidang pendidikan maupun politik,” pungkasnya.


Penulis : Drara Novia D.A (Ketua PRO)

"True Story"

18 Desember 2011,,

Ada sebuah kisah disini, ketika usia kita tak lagi muda, aku merasakan kepedihan untuk pertama kalinya. Mungkin memang kau bukan yang pertama untukku, namun kau adalah cinta pertamaku. Dua tahun lalu, awal perjumpaan kita, aku masih terlalu ragu untuk memilih cinta yang satu persatu mulai hadir dalam kehidupanku, mereka memintaku untuk menjadi begian dari hidupnya dan menyempurnakan cinta yang mereka beri. Saat itu, aku selalu berfikir mengapa aku harus memilih, bahwa memilih itu menyakitkan.

Akhirnya aku berjumpa denganmu. Disuatu hari saat aku tengah jenuh dengan obrolan "Cinta" kau hadir dan bukan ingin menyuguhkanku sebuah 'cinta' namun 'persahabatan'. Dalam dirimu aku menemukan keluarga baru yang begitu memperhatikanku. Lambat laun persahabatan ini terjalin, kita bisa saling memahami dan mengerti satu sama lain. Bahkan, setiap hari aku tak sabar untuk bisa bertemu denganmu agar kita bisa saling share tentang apapun yang terjadi dalam hidup kita. Tentang masa lalu, tentang mimpi, dan tentang harapan dimasa mendatang. Hingga akhirnya, aku belajar menyukaimu. menyukai cerita-ceritamu, menyukai mimpi-mimpimu, dan menyukai apa yang ada pada dirimu. Tak sadar aku mulai merasakan rindu kala waktu tak mengizinkan kita untuk bertemu. Meski aku tau rasa suka ini bukan perasaan cinta melainkan kebahagiaan yang aku rasakan karna memiliki keluarga baru dikehidupanku, aku benar-benar menikmati masa-masa itu.

Pada akhirnya kau mulai menginginan cintaku bersamamu. Saat itu, aku berani bilang 'tidak' atas ketidak siapanku menjalin sebuah hubungan yang lebih dari persahabatan. Hingga ketika aku merasakan kehampaan yang mendalam dalam hatiku, kau meminta cintaku lagi. Dan aku menerimamu. Awalnya aku begitu ragu untuk melangkah bersamamu. Aku tak memiliki cinta yang utuh kepadamu. Namun seperti air yang menumbuhkan tanaman, kau menghidupkan cintaku untukmu. Butuh waktu lama untukku mampu berkata "aku mencintaimu", bahkan terlalu lama, namun kau tak pernah menyerah untuk meyakinkanku atas cinta yang kau beri.

Setapak demi setapak aku bulatkan tekat ini untuk mencintaimu. meski aku tak mampu menyiratakan perasaanku lewat ucapan "aku mencintaimu" namun aku selalu berharap bahwa perasaanku teramat tulus kepadamu. Karena cinta yang kau beri, aku belajar memberi dan menerima, belajar berbagi dan menepis egoku yang terkadang selalu kukuh mempertahankan keinginanku. Cintamu mengajarkanku banyak hal tentang hidup. Kau mampu membuatku jatuh cinta.

Kebahagian demi kebahagiaan aku rasakan bersamamu. Meski tak jarang aku menangis dan kesal atas kelakuanmu. Namun inilah cinta. Cinta yang akan menjadi sebuah cerita dimasa depanku. Menjadi jalan untukku belajar dewasa, memahami dan berbagi. Cintamu semakin menghangatkan hidupku.

Setelah hubungan ini berjalan cukup lama, kau mulai sering merajuk atas kesibukanku. ya, aku memang seorang aktivis kampus, terlalu banyak kegiatan yang aku ikuti hingga terkadang aku sering melupakan kebersamaan kita. jangankan bertemu setiap hari, untuk bertemu 1 minggu sekalipun susah. Terkadang, kau harus memarahiku dulu sehingga aku menyempatkan diri bertemu denganmu. meski hanya sekejap. Kau bilang, kebersamaan denganku tak sebanding dengan apa yang telah kau berikan. Karena kebersamaan kini terasa semakin mahal. Bahkan kau tak mampu membelinya. Aku selalu tersenyum mengingat ucapamu itu.

Hingga Akhirnya, atas keegoisanku, aku memimlih untuk berhenti menjalani cinta ini. Meski aku teramat mencintaimu, sangat menyayangimu. Aku merasa terlalu bersalah karena selalu membuatmu merajuk atas kesibukanku. Aku sadar, aku tak mampu membuatmu bahagia sekalipun aku begitu mencintaimu. Cintaku tak mampu menyempurnakan cintamu. Aku yang bersalah atas cinta ini, dan kau yang selalu mengalah dengan cinta yang kau beri. Aku tak kuasa selalu menyakitimu setiap kali kau butuh dan aku tak ada. Aku tak sanggup melihatmu yang selalu mengalah setiap kali aku mempertahankan egoku. Mengapa kau tak pernah mengerti bahwa aku ingin dilawan? Aku ingin melihat sosok kepemimpinanmu atas ragaku? Aku tak ingin selalu menang dan seakan-akan menindasmu..

Semua telah berakhir. menyisakan kepingan-kepingan kisah cinta dalam kefanaanku. Aku hanya mampu mengemas kisah ini dalam memori kehidupanku. Jika nanti kita dipertemukan dimasa depan, aku ingin kita bertemu saat aku telah mampu berfikir dewasa, dimana aku tak lagi mempertahankan keegoisanku atas kesibukanku, dan saat aku tak lagi sungkan untuk berkata "AKU MENCINTAIMU".


Creat by : Drara Novia

>>Release Training Motivasi dan Kepribadian

“Dalam menjalani kehidupan butuh sebuah proses untuk mencapai kesuksesan. Proses tersebut terdiri dari empat pilar yakni kenali, pahami, dekati dan lakukan. Sedangkan kesuksesan sendiri bukanlah sesuatu yang hanya diukur lewat materi namun kesuksesan berarti bisa menikmati apa yang dilakukan”. Demikian disampaikan Drs. Siantari Rihartono, M.Si dalam acara Training Motivasi dan Kepribadian, kamis (15/12). Acara ini diadakan oleh Divisi Human Resources Devalopment (HRD), Public Relations Oriented (PRO). Acara yang dihadiri oleh 25 mahasiswa dari PRO ini, diselenggarakan di Ruang Interaktif, FISHUM, Universitas Islam Negeri Sunan kalijaga. Acara ini mendapat respon positif dari seluruh peserta.

Menurut Wahyu, koordinator HRD, kegiatan seperti ini sangat penting dilaksanakan guna membentuk suatu kepribadian yang profesional bagi seluruh mahasiswa yang tertarik mengambil konsentrasi PR. ”Mempelajari tentang kepribadian sangatlah penting mengingat kerja seorang PR nantinya sangat bersinggungan erat dengan hal tersebut,” ujarnya. “Untuk membentuk kepribadian yang unggul dan profesional harus dimulai dari sekarang, mulai dari penampilan, gaya bicara dan tingkah laku” imbuh Wahyu. Ditanya mengenai respon peserta Training, Wahyu sangat mengapresiasi antusiasme peserta serta dukungan semua pihak atas keberhasilan acara. “ Semoga semangat seperti ini akan terus terpancar dalam acara-acara selanjutnya,” tukasnya.

Dalam Training yang berlangsung selama dua jam ini, Siantari memaparkan bahwa kemampuan yang tidak sama akan menyebabkan manusia itu berbeda. Sebagai orang yang mengetahui communication terutama Public Relations (PR) harus dapat mengelola setiap perbedaan yang ada agar komunikasi dapat berjalan dengan harmonis. Siantari juga menambahkan bahwa dalam memahami prilaku individu harus terlebih dahulu tahu mengenai ‘who am I’ karena dengan memahami hal tersebut akan semakin memudahkan seseorang dalam memahami karakter dan kepribadian orang lain. “Seorang PR Profesional sangat perlu untuk memahami karakter seseorang, agar tercipta komunikasi yang tidak hanya efektif namun dapat mencapai Human Relations,”tandasnya.


Drara Novia D.A (Ketua PRO)

Mohon Ampuni Aku..:'(

Aku tiba-tiba teringat akan kematian,,
setelah membaca file tentang "surat dari tahun 2070" tubuhku terasa lunglai, tubuhku gemetar dan energi dalam tubuhku seakan lenyap tiba-tiba,,
"Ya Alloh... Hamba takut akan dosa-dosa hamba"..kalimat itu terus bermain difikiranku,,
Entahlah,,, aku mulai merasakan keganasan di bumi ini, bumi yang semakin panas, bumi yang semakin bertentangan dengan alam, bumi yang mulai tandus dan kering...
Rahmati kami semua Robb..:'(

Dulu, aku selalu berfikir kehidupan itu panjang dan menyenangkan..
namun kini aku sudah mulai terfikir akan kematian, kematian yang dapat menghampiriku kapan saja dan dimana saja.
Dulu, tak pernah terfikir di benakku akan adanya hari pembalasan, dimana perbuatan kita dimintakan pertanggungjawaban.
aku selalu berfikir apa yang terjadi sekarang, tak pernah menerawang ke masa deptan..
dan sekarang aku mulai menyadari adanya. Bahwa kematian sangatlah dekat, bahwa kematian ada didepan mata, namun tak tau kapan menghampiri kita semua.

Robb..beri aku waktu membahagiakan orang tuaku sebelum aku menemui ajalku..
izinkan aku membalas sedikit kasih sayang yang mereka berikan kepadaku..
Terutama Mama..izinkan aku lebih dekat dengannya, izinkan aku menghapus keringat yang telah ia keluarkan untuk membesarkanku.
Izinkan aku melihatnya bahagia Robb...

Pada kenyataannya aku hanyalah manusia biasa. Aku tak akan menjadi sempurna dan tak luput dari salah dan nista..
Robb..mohon ampuni segala dosa hambamu..mohon ampuni dosa-dosaku Robb..
Ampuni Aku...:'(

>> Release Kunjungan ke Mara Advertising

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga mengadakan kunjungan ke Mara Advertising, jum’at (09/12). Kegiatan yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2009 ini, disambut hangat oleh seluruh kru Mara Advertising. Menurut mahfud, dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Pemasaran, kegiatan ini dilakukan guna mengintegrasikan antara teori dan praktek komunikasi pemasaran dengan cara mendekatkan mahasiswa dengan industri yang melakukan komunikasi pemasaran melalui Biro Periklanan dan IMC Consultant pada brandnya. “ Hal tersebut akan menambah pengetahuan mahasiswa di dunia kerja nantinya,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Bento, salah satu kru Mara Advertising mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sudah seharusnya terus dilakukan dalam dunia akademis. Selain akan menambah wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang nyata juga dapat dijadikan sebagai motivasi untuk terus belajar menggali potensi untuk maju. “ Dengan pengetahuan dan bekal yang kalian miliki, kalian akan menjadi energi baru untuk masa depan,” ucapnya dengan bangga.

Menurut Drara Novia D.A, salah satu mahasiswa yang ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut memaparkan bahwa kegiatan ini sangat efektif untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan dalam kunjungan ini mahasiswa juga dituntut untuk dapat membuat Campaign dan Pilot Project yang diberikan langsung oleh pihak Mara Advertising. “ Ini benar-benar metode yang cocok untuk sistem pedmbelajaran mahasiswa saat ini, saya sangat senang ketika mendapat tugas langsung dari Mara Advertising dan akan bekerja semaksimal mungkin,” ungkapnya.

Penulis : Drara Novia D.A (Ketua PRO)

Artikel : ‘NANGGAP’ WAYANG LEWAT FACEBOOK DAN TWITTER

(Re-branding wayang kepada generasi muda)

Oleh : Drara Novia D.A *)

Wayang telah dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Saat itu, masyarakat Indonesia masih memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar. Akan tetapi, wayang sebagai bentuk seni tradisional Indonesia, baru dikembangkan beberapa abad kemudian, terutama Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang inilah yang kemudian diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003 sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Dalam pementasan wayang, dikenal ada beberapa model yaitu wayang yang dimainkan oleh orang dengan memakai kostum, yang dikenal sebagai wayang orang, dan wayang yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang yakni wayang kulit atau wayang golek. Pada umumnya cerita wayang diambil dari kisah Mahabharata dan Ramayana yang aslinya berasal dari India, kemudian masuk ke Nusantara seiring penyebaran agama Hindu.

Wayang merupakan salah satu identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, wayang harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia.

Setelah sekian lama menjadi bagian kebudayaan kita, muncul pertanyaan, masihkah wayang dikenali generasi muda kita? Kenyataannya, ketika mendengar kata wayang, banyak generasi muda yang memandang bahwa wayang merupakan sebuah pertunjukan seni yang membosankan. Hal tersebut merupakan salah satu dampak dari munculnya era global.
Era global adalah era dimana tidak ada lagi batasan-batasan antara satu benua dengan benua lain, satu negara dengan negara lain, satu pulau dengan pulau lain. Teknologi komunikasi menjamin setiap orang dapat berhubungan dengan orang lain di belahan dunia lain, seperti keduanya sedang berhadap-hadapan. Berita-berita dan peristiwa-peristiwa hanya butuh beberapa detik untuk sampai ke seluruh pelosok planet ini. Sehingga apa yang kita miliki, apa yang mereka miliki, semua berebut pengaruh.

Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya adalah masuknya nilai-nilai dari peradaban lain. Hal ini berakibat timbulnya erosi nilai-nilai sosial budaya suatu bangsa yang menjadi jati dirinya. Pengaruh ini semakin lancar dengan pesatnya media informasi dan komunikasi, seperti televisi, komputer, satelit, internet, dan sebagainya. Menghadapi perkembangan ini diperlukan suatu upaya yang mampu mensosialisasikan budaya nasional sebagai jati diri bangsa.

Jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter merupakan salah satu media yang dapat difungsikan sebagai upaya untuk melestarikan budaya dan nilai luhur bangsa indonesia seperti wayang. Kedua akun tersebut merupakan akun-akun yang kini banyak dimiliki oleh generasi muda Indonesia. Lewat media tersebut, kita dapat berbagi informasi seputar wayang lewat Facebook atau twitter yang kita miliki. Kita juga dapat mempublish gambar-gambar wayang untuk re-branding wayang.

Dengan konsep dan kemasan yang menarik diharapkan ‘nanggap’ wayang lewat facebook dan twitter akan menjadi metode yang efektif untuk memperkenalkan kembali budaya luhur wayang yang mulai meredup dan membuat generasi muda Indonesia mau tahu, mau mengenali, dan mau mencintai wayang.

*) Penulis, Mahasiswi Ilmu Komunikasi, FISHUM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Release RAKER PRO 2011-2012

“Sebuah komunitas sangat penting untuk menunjang kreatifitas dan ketrampilan mahasiswa”, demikian disampaikan Drs. Bono Setyo, M.Si, ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitaas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga dalam acara Rapat Kerja Public Relations Oriented (PRO), rabu (07/12). Acara yang dilaksanakan di ruang interaktif (201) ini berlangsung tertib dan demokratis. Peserta dalam rapat kerja ini yakni seluruh pengurus PRO priode 2011-2012. Acara ini dilaksanakan dalam rangka pengukuhan program kerja PRO baik dari pengurus harian hingga divisi-divisi yang terkait.

Acara yang berlangsung selama dua jam ini juga menghadirkan Yani Tri Wijayanti, dosen Ilmu Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga. Dalam prakteknya, dosen yang sekaligus pembimbing PRO ini turut berpartisipasi aktif dalam memutuskan program kerja yang akan dilaksanakan setiap divisi. Ia berharap rancangan kegiatan yang telah dibentuk dapat direalisasikan sehingga dapat mengangkat citra positif prodi Ilmu Komunikasi.”Saya akan membantu semampu saya,” tuturnya.

(Drara Novia_Ketua PRO)

Puisi::Merindumu::

Untuk mu mama..:)

^^

Langit selalu sama dan hari-hari yang sama belum berubah,, satu hal yang berubah adalah bahwa kau tak disisiku..

aku berfikir aku telah membiarkanmu pergi tanpa apapun yang tersisa,, namun tidak!!aku belum bisa membiarkanmu pergi begitu saja..



Aku merindukanmu, merindukanmu dan sangat merindukanmu,, setiap hari saat aku sendirian, aku memanggil namamu..

Menyayangimu, menyayangimu karna aku begitu menyayangimu,, bahkan sekarang aku menyebut namamu seperti sebuah kebiasaan,,



seperti saat ini.. kusebut namamu dengan hatiku..:)



to :mommy mama

Artikel : CSR dan Pemberdayaan Masyarakat

Oleh : Drara Novia D.A *)
Corporate social responsibility (CSR) merupakan suatu elemen penting yang sangat perlu dilaksanakan oleh perusahaan. Program CSR menjadi penting karena dimungkinkan dapat mempengaruhi keberlangsungan usaha suatu perusahaan, baik dari aspek ekonomi, lingkungan maupun sosial budaya. Dalam Green Paper Komisi Masyarakat Eropa, 2001:6, Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggungjawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai sebuah konsep tentang pengintegrasian kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam operasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara perusahaan dan para stakeholdernya.

Dalam aktivitas bisnisnya, eksistensi perusahaan dalam masyarakat dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif. Meskipun perusahaan atau korporat mampu menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh masyarakat sekitar, namun tidak jarang masyarakat juga merasakan dampak negatif dari aktivitas perusahaan tersebut. Seperti adanya limbah industri yang dapat merugikan masyarakat, maupun faktor human erorr yang dapat berimbas fatal terhadap nasib masyarakat sekitar. Perusahaan seharusnya memiliki kesadaran terhadap pentingnya penerapan program CSR karena dengan program tersebut memungkinkan tercapainya sebuah keseimbangan dunia usaha antara pelaku dan masyarakat sekitar.

Dalam hal kebijakan pemerintah, perhatian pemerintah terhadap CSR tertuang dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU Nomor 40 Tahun 2007) Bab V Pasal 74. UU tersebut menjelaskan tentang Perseroan Terbatas yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Pasal 74 ayat 1).
Peraturan lain yang menyentuh CSR adalah UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyatakan bahwa ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. UU ini telah mengatur sanksi-sanksi secara terperinci terhadap badan usaha atau usaha perseorangan yang mengabaikan CSR (Pasal 34).

Simbiosis mutualisme

CSR dapat dikatakan sebagai tabungan masa depan bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut bukan hanya dilihat dari meningkatnya aspek ekonomi namun juga kepercayaan yang dirasakan oleh masyarakat sekitar maupun stakeholders lainnya terhadap perusahaan. Kepercayaan inilah yang menjadi modal dasar perusahaan agar tetap eksis dalam melakukan aktivitas bisnisnya.

Program CSR dapat dilakukan dalam bentuk kerjasama dengan masyarakat sekitar. Bentuk kerjasama yang dibentuk antara perusahaan dan stakeholders hendaknya merupakan kerjasama yang dapat saling memberikan keuntungan dan kesempatan untuk sama-sama maju dan berkembang. Program-program CSR yang dibuat untuk kesejahteraan masyarakat pada akhirnya akan berbalik arah yaitu memberikan keuntungan kembali bagi perusahaan. Keuntungan-keuntungan tersebut dapat dilihat dari beberapa hal yaitu: pertama, keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan mendapatkan citra (image) yang positif dari masyarakat luas. Kedua, perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap kapital (modal). Ketiga, perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas. Keempat, perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis (critical decision making). Kelima, mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk management).

Mengutip ungkapan John Elkington pada tahun 1997 dalam bukunya: Cannibals with Forks, the Tripple Bottom Line of Twentieth Century Bussiness. Elkington mengembangkan konsep triple bottom line dalam istilah economic prosperity, environmental quality, dan social justice. Menurut pandangannya, perusahaan yang ingin terus menjalankan usahanya harus memperhatikan 3P yaitu profit, people dan plannet. Perusahaan yang menjalankan usahanya tidak dibenarkan hanya mengejar keuntungan semata (profit), tetapi mereka juga harus terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people), dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Ketiga prinsip tersebut saling mendukung dalam penerapan program CSR.

Penerapan program CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep tata kelola perusahaan yang baik (Good Coporate Governance) dan pelestarian lingkungan yang baik pula (Good corporate responsibility). Konsep ini menjelaskan tentang berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk pengembangan masyarakat di sekitar perusahaan. Konsep ini juga mencakup berbagai kegiatan dengan tujuan untuk mengembangkan masyarakat yang sifatnya produktif dan melibatkan masyarakat didalam dan diluar perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung, meski perusahaan hanya memberikan kontribusi sosial yang kecil kepada masyarakat tetapi diharapkan mampu mengembangkan dan membangun masyarakat dari berbagai bidang.

Saat ini, penerapan tentang konsep dan implementasi CSR semakin meningkat. Hal ini terbukti dari banyaknya perusahaan yang berlomba-lomba melakukan program CSR. Pelaksanaannya pun semakin beranekaragam mulai dari bentuk program yang dilaksanakan, maupun dari sisi dana yang digulirkan untuk program tersebut. Contoh kegiatan program CSR yang dilakukan oleh perusahaan antara lain: pemberian beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa, pemberian modal usaha, bantuan langsung bagi korban bencana dan ikut serta dalam pembangunan infrastruktur masyarakat. Seperti pembangunan jalan, sarana olah raga, sarana ibadah maupun sarana umum lainnya yang dapat dimafaatkan oleh masyarakat.

Untuk itu sudah semestinya setiap perusahaan terus aktif dalam pengembangan dan pelaksanaan program-program CSR. Hal tersebut sangat efektif sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dan penting untuk terlaksananya pembangunan berkelanjutan (sustainable development) serta upaya meningkatkan kepercayaan baik dari konsumen maupun mitra bisnis perusahaan tersebut.

*) Penulis, Drara Novia D.A
Mahasiswi Ilmu Komunikasi, FISHUM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Release : PRO Gelar Serah Terima Jabatan

“Sebuah oganisasi akan berjalan dengan baik jika memiliki komitmen yang kuat,” demikian disampaikan oleh Drs. Siantari Rihartono, Dosen Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga dalam acara serah terima jabatan kepengurusan Public Relations Oriented (PRO) priode 2011/2012. Acara yang dilaksanakan Sabtu (26/11) ini dihadiri oleh perwakilan mahasiswa Ilmu Komunikasi baik dari pengurus PRO maupun anggota aktif. Bertempat di halaman Fakultas Ilmu Sosial Humaniora, Siantari menambahkan agar nantinya seluruh pengurus baru PRO dapat lebih aktif membawa organisasi menjadi lebih baik.

Sebelum serah terima jabatan dilaksanakan, Heru ketua PRO priode 2010-2011 mendeskripsikan laporan pertanggung jawaban program kerja yang telah berjalan, seperti kerjasama dengan PRO Solo dan terbentuknya komunitas Ikom UIN Radio. Heru berharap agar nantinya seluruh pengurus dapat lebih aktif dan kompetitif di dunia komunikasi.

Dalam acara tersebut, Drara Novia D.A, terpilih menjadi Ketua PRO priode 2011-2012. Mahasiswi angkatan 2009 ini memiliki beberapa program kerja, antara lain : branding nama PRO, kerjasama internal dan eksternal, diskusi dua mingguan, dan melakukan kunjungan Public Relation. Drara beserta tim berupaya membawa PRO menjadi lebih baik dengan visi misi yang telah dirancang. “ Saya harap seluruh tim dapat berperan aktif untuk mewujudkannya,” tegas Drara.

by >> Fie Wayah Hambali

Artikel : Dunia Pers Mahasiswa

Pentingnya Kredibilitas bagi Pers Mahasiswa
Oleh : Drara Novia D.A *)

Pers mahasiswa atau biasa disebut pers kampus dewasa ini sudah mulai menjamur di setiap Perguruan Tinggi. Banyak faktor yang mendasari munculnya pers kampus, diantaranya adalah keinginan mahasiswa untuk membentuk sebuah wadah dalam mengembangkan minat dan bakatnya didunia jurnalistik. Hal tersebut dibenarkan oleh Robeth Is Lukmandar, mahasiswa Universitas Setia Budi (USB), Surakarta yang saat ini aktif didunia pers kampus. Robeth mengaku, pengalamannya membentuk sebuah wadah pers kampus tidaklah mudah. Butuh proses untuk menjadikan pers kampus menjadi wadah organisasi yang diakui Universitasnya. Salah satunya dengan membuktikan karya-karyanya dibidang jurnalistik. “ Semua butuh perjuangan, ketika ada minat pasti ada jalan,” ujar mahasiswa yang mengambil jurusan psikologi ini.

Selain minat dan bakat, faktor lain yang mendukung eksistensi pers kampus adalah dana dan konsistensi. Seperti dituturkan Vladimir Langgeng Widodo, wartawan Suara Merdeka Semarang. Menurut Widodo, Tanpa dana dari pihak Universitas roda pergerakan pers kampus akan melemah. Begitupula jika konsistensi mahasiswa rendah, meskipun dikucuri dana yang besar dari Universitas pergerakan pers kampus tidak akan berjalan. " Dana dan Konsistensi akan saling melengkapi. Jika kedua penopang itu ada maka dunia pers kampus dapat bertahan," Ujar Widodo dalam Workshop Junalistik yang diselenggarakan di Universitas Setia Budi (USB), senin (21/11).

Dalam prakteknya, seorang anggota pers mahasiswa harus memiliki kredibilitas dalam meliput maupun mengemas berita. " Kredibilitas merupakan aset utama bagi seorang jurnalis dan akurasi merupakan cara terbaik untuk membimbingnya," demikian disampaikan oleh Sri Mulyadi, wartawan senior Suara Merdeka Semarang yang juga menjadi pembicara dalam workshop bertajuk "AKTUALISASI PERS AKADEMIA".
“Kredibilitas merupakan faktor yang harus selalu diperhatikan dalam dunia pers. Karena dengan adanya kredibilitas pers kampus, nantinya informasi yang diperoleh dapat dipercaya oleh publik dan dipertanggungjawabkan nilai-nilai kebenarannya,” tambah Mulyadi.

Kredibilitas dalam meliput dapat terlihat dari cara seorang wartawan melakukan reportase dengan respondennya. Sikap tidak menggurui dan menumbuhkan kepercayaan responden kepada wartawan merupakan salah satu bentuk aplikasinya. Sedangkan kredibilitas mengemas berita dapat dicontohkan dari sistem keredaksian surat kabar. Dalam proses kerjanya, setelah wartawan melakukan peliputan dan menyusunnya menjadi sebuah berita, selanjutnya berita diserahkan kepada redaktur untuk dilakukan pengecekan hasil liputan. Pengecekan tersebut mulai dari fakta hingga sumber berita. Proses inilah yang mencerminkan adanya kredibilitas pers dalam mengemas berita, yaitu adanya penyaringan berita oleh redaktur yang selalu melakukan pemeriksaan terhadap fakta dan isi berita.

Melihat perkembangan pers kampus yang kian melesat, pers kampus memiliki peluang yang dapat terus digali agar dapat mengalahkan media pers umum. Dengan diimbangi oleh jurnalisme kampus yang memiliki kredibilitas tinggi, konsistensi terhadap pekerjaannya dan minat untuk terus belajar di dunia jurnalistik, maka pers kampus bisa menjadi media perjuangan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.

*) Penulis, Drara Novia D.A
Mahasiswi Ilmu Komunikasi, FISHUM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Release Workshop Jurnalistik

Surakarta_"kredibilitas merupakan aset utama bagi seorang jurnalis dan akurasi merupakan cara terbaik untuk membimbingnya," demikian dituturkan oleh Sri Mulyadi dalam acara Workshop Jurnalistik, senin (21/11). Acara yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Multimedia Karya ini mengangkat tema "AKTUALISASI PERS AKADEMIA". Acara ini diselenggarakan di Universitas Setia Budi (USB) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kredibilitas pelajar yang tertarik di dunia pers.

Acara yang berlangsung selama tiga jam ini menghadirkan wartawan senior Suara Merdeka yakni Sri Mulyadi dan Vladimir Langgeng Sri Widodo. menurut Sri Widodo, dalam dunia pers ada dua hal yang menjadi tiang penggerak yaitu dana dan konsistensi sumber daya manusia. "jika kedua tiang itu ada maka dunia pers dapat bertahan," paparnya.

Sebagai penutup, mulyadi menambahkan perlunya kesadaran pelajar untuk mengadakan acara serupa. Karena selain menambah ilmu pengetahuan di bidang media, para pelajar juga dapat terus mengembangkan bakat dan minatnya didunia Jurnalis. " yang terpenting bagaimana implementasinya, bukan sekedar datang, duduk dan mendengarkan," pungkasnya.


By : Drara Novia D.A (IKOM'09)

Artikel : Shelter Merapi

WARGA MINTA KETEGASAN PEMERINTAH
Oleh : Drara Novia D.A *)

Yogyakarta_Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada 26 Oktober tahun lalu menyisakan duka bagi warga Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Erupsi yang berlangsung mulai pukul 17.02 WIB dengan semburan awan panas dan material vulkanik menerjang lereng Merapi sisi barat dan selatan meluluh lantakan sebagian rumah di Dusun Kinahrejo. Juru kunci Gunung Merapi yang kerap dipanggil Mbah Maridjan turut menjadi korban bersama dengan Tutur Priyanto (relawan PMI) dan Yuniawan Wahyu Nugraha (wartawan Vivanews).

Menurut penuturan Paino, warga dusun Panguk, saat itu keluarga Mbah Maridjan sudah membujuknya untuk ikut turun ke barak pengungsian. Namun Mbah Maridjan menolak dan menyuruh keluarganya mengungsi terlebih dahulu termasuk istri Beliau, “ Sampun garise mbak, kabeh kersane Gusti Alloh, menungso mboten saged nglampahi (sudah takdirnya mbak, semua kehendak Alloh, manusia tidak bisa mendahului-red),” ujarnya.

Saat ini, warga dusun Kinahreja dan sekitarnya masih tinggal di shelter (hunian sementara) yang dibangun oleh pemerintah. Setiap shelter berukuran 28 meter persegi (m2) atau 4 x 7 m dan berisikan lima ruang utama yaitu : satu ruang tamu, dua buah kamar, satu dapur dan satu kamar mandi. Markisah, salah satu penghuni shelter yang berasal dari dusun Panguk mengatakan hingga saat ini belum ada kepastian mengenai kapan warga bisa kembali ke dusun Panguk. “kulo pun pengin wangsul teng inggil malih, pengin ningali umah kulo ingkang rusak kenging erupsi Merapi (saya sudah ingin kembali ke atas lagi, saya ingin melihat rumah saya yang rusak akibat erupsi Merapi-red),” ujarnya. Disinggung soal biaya hidup, Markisah mengaku untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, suaminya menjadi tukang ojek yang setiap harinya harus naik ke lokasi erupsi Merapi untuk mengantar Wisatawan yang ingin melihat kondisi Merapi saat ini. “Bapak dados ojek sekalian pituduh arah kangge Wisatawan ingkang pengin ningali kahanan Merapi saiki. Sedintene kadang entuk Rp. 20.000,00 nanging kadang mboten entuk opo-opo (Suami saya jadi ojek sekaligus jadi petunjuk arah ‘guide' bagi Wisatawan yang ingin melihat kondisi Merapi. Setiap harinya kadang dapat Rp. 20.000,00 namun kadang tidak dapat apa-apa-red),” tandasnya.

Hal serupa dialami oleh Harto Jinten (75 tahun), warga dusun Pelem Sari Kinahrejo. Wanita yang sudah hampir satu tahun tinggal di shelter dusun Kinahrejo ini sangat berharap dapat kembali ke ke rumahnya. Namun apa daya, wanita yang hanya tinggal seorang diri di shelter yang ditempatinya ini hanya bisa menunggu sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. “Kulo nggih pengin wangsul, teng mriki mboten gadah pedamelan (saya ingin pulang, disini tidak punya pekerjaan-red),” ungkapnya. Setiap harinya Harto mengurus 20 ekor ayam pemberian dari pemerintah untuk mengisi waktu luangnya. Menurut penuturannya, ayam-ayam tersebut diberikan oleh Pemerintah kepada setiap Keluarga di shelter Kinahrejo ketika ayam-ayam tersebut berumur empat hari. “pedamelan kulo nggih amung niki (pekerjaan saya ya hanya ini-red),” ujarnya
Harto berharap perbaikan infrastruktur Dusun Kinahrejo masih akan terus dilakukan Pemerintah dan menghimbau agar Pemerintah segera menepati janjinya untuk membangun kembali rumah-rumah warga yang menjadi korban merapi. Bagimana tindakan nyata pemerintah?. Wallahualam.

*) Mahasiswi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Puisi : Bilakah Kuncup akan Berbunga

Bilakah kuncup akan berbunga

Bilakah kuncup akan berbunga..
Berharap ia akan tepat pada waktunya..
Bukan saat ini..
Ketika hati masih meragu, fikiran masih terpecah..
waktu masih tak sampai..

Bilakah kuncup akan berbunga..
Berharap aku dapat Menikmati keindahan bunga itu..
Bukan seperti ini..
Ketika aku memaksakan kuncup untuk berbunga..
Yang ada hanya hanya kepalsuan..

Bilakah kuncup akan berbunga..
Berharap bunga itu terus tumbuh dari waktu ke waktu..
Dan menjadi bunga keabadian yang kupersembahkan untuk dirimu..

By_Drara Novia D.A

"My Dream...!!"


Banyak hal yang ingin aku tulis, namun terlalu sulit untukku merangkai kata menjadi sebuah kalimat dan paragraf. Ketika ide itu muncul di kepalaku entah mengapa ketika aku ingin menuangkan dalam sebuah coretan kecil, ide itu hilang dan tak mampu aku temukan. “Ingin rasanya menjadi seorang penulis besar”, karna aku fikir dengan menulis aku dapat melanjutkan estafet sejarah tentang apapun yang ada di dunia ini. Namun kenyataannya “apakah aku tidak berbakat!!”.
Aku berusaha untuk terus mengasah kemampuan menulisku. Begabung sebagai reporter Akademia adalah salah satu cara untuk aku mewujudkan keinginanku. Tak ada yang berubah!! Aku tetap sulit menguasai metode penulisan yang baik dan benar. Ide-ide di kepalaku seolah bak kapas yang dengan mudah terbang tanpa mampu ku rengkuh kembali. Meskipun sudah hampir satu tahun aku menekuni kegiatanku sebagai reporter itu, dan kini aku merupakan Pimpinan Redaksi di Tim Akademia yang aku geluti namun seolah fikiran ini mati untuk ku terus menghasilkan karya-karya tulisanku. Aku terlalu takut untuk memberanikan diri terjun sebagai Jurnalis Indonesia seperti impianku.
Tuhan... Aku hanya manusia biasa yang terlalu banyak meminta pada-Mu. Ini adalah salah satu bentuk ikhtiarku untuk mewujudkan mimpiku. Walaupun tidak sekarang dan hari ini, aku berharap suatu hari nanti aku dapat mewujudkan keinginanku. Menjadi penulis sejati. Be a perfect Journalist!!.
Drara (13-10-2011)

Puisi : Mereka yang terbatas

Itulah Mereka...
Bersahabat dengan kegelapan
Tanpa Cahaya, meraba
Melangkah dengan tongkatnya...

Itulah Mereka...
Bersahabat dengan keheningan
Tanpa suara, membisu
Berkata dengan bahasa isyaratnya...

Itulah Mereka...
Bersahabat dengan kursi roda
Tanpa mengeluh, meratap
Tetap tegar menjalani kehidupannya...

Untuk mereka yang bersahabat dengan keterbatasan
Ku tuliskan syair ini atas rasa banggaku pada kalian...
Makhluk Tuhan yang sangat luar biasa...
Meski tak sempurna, tetap bertahan dengan semarak semangatnya!!


Untuk sahabat-sahabat difable ku, jangan pernah menyerah...
Kalian inspirasi hidupku...
thanks alot_*
By :
Drara Novia D.A (08 Oktober 2011)

Release Pekan Komunikasi (Pekom) Kusuka_**

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ilmu komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga menyelenggarakan rangkaian acara “pekom kusuka”. Acara akan dilaksanakan selama empat hari (03-06/10) dengan rangkaian acara yaitu : Seminar CSR (Corporate Social Responsibility), Donor darah, Pameran Advertising dan Seminar Advertising. Acara ini diselenggarakan dalam rangka mengadakan kegiatan rutin tahunan mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga dan mempublikasikannya dengan kegiatan-kegiatan sosial yang kreatif. Rangkaian acara akan dilaksanakan di ruang interaktif center Fakultas Ilmu Sosial Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga.

Acara pertama (03/10) dibuka oleh Drs. Bono Setyo M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga yang dilanjutkan dengan Seminar CSR bertajuk “Mengenal CSR dalam Tugas Fungsi Sosial Masyarakat”. Acara ini menghadirkan narasumber Risma Kusumanendra, praktisi dari kapilawastu dan Wahyu Choiriyah, M.Si., Dosen Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta. Menurut Wahyu, belajar CSR bagi calon-calon Public Relation sangat diperlukan, karena dengan mengenal lebih dalam program CSR akan semakin menambah pengalaman dan pengetahuan tentang dunia Public Relation. “ saya harap CSR bukan lagi sekedar wacana belaka, namun aplikasinya dapat dilaksanakan dan dirasakan oleh semua kalangan, baik stakeholders maupun masyarakatnya” ujarnya.

By : Drara Novia D.A (Mahasiswi Ilmu Komunikasi’09 UIN-Suka)

Artikel : Pendidikan Inklusi Bagi Difable

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Hal ini tercantum dalam UUD 1945 Pasal 28 C (1) yang berbunyi “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”. Karena itu Negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap warganya agar pendidikan dapat merata dan merakyat keseluruh elemen masyarakat termasuk orang miskin dan anak berkebutuhan khusus atau sering disebut difabel (different ability).

Dalam UUD 1945 pasal 31 (1) tentang pendidikan dan kebudayaan juga ditekankan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pemerintah harus menghapus sekat yang selama ini menjadi penghalang antara difabel dengan anak-anak lainnya (normal), agar pendidikan yang layak dan tanpa diskriminasi dapat diterapkan disetiap lembaga pendidikan. Hak pendidikan bagi difabel adalah sama dengan hak pendidikan orang kebanyakan, mereka berhak bersekolah di sekolah-sekolah favorit, dan berhak mendapatkan aksesibilitas yang layak disekolah tempat mereka berada, baik dalam bentuk fasilitas bangunan gedung maupun lingkungan yang mendukung aksesibilitas sistem pendidikan .

Semua peserta didik termasuk difabel juga berhak memperoleh sistem pendidikan yang adil. Adil disini diartikan sebagai sebuah sistem yang mampu mengakomodasi kebutuhan semua pesert didik. Namun kanyataan di lapangan justru menunjukkan bahwa sistem pendidikan belum memenuhi standard keadilan. Pendidikan lebih bersifat elitis dan eksklusif serta lebih mementingkan kaum borjuis. Hal tersebut dapat terjadi akibat dari tidak meratanya pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia.

Oleh karena itu, semua lembaga pendidikan harus menciptakan lingkungan inklusif bagi anak didik melalui sistem pendidikan inklusi. Sistem ini dapat diartikan sebagai pelayanan pendidikan secara terbuka yang diterapkan di semua lembaga pendidikan kepada anak didik tanpa membeda-bedakan anak yang berasal dari latar belakang etnik/suku, kondisi social, kemampuan ekonomi, politik keluarga, bahasa, geografis (keterpencilan) tempat tinggal, jenis kelamin maupun agama/kepercayaan. Selain itu, sistem pendidikan inklusi juga menempatkan anak-anak didik yang berkebutuhan khusus (ABK) bersama dengan siswa normal, agar potensi dan bakat mereka dapat berkembang dan terasah secara optimal.

Sekolah harusnya menjadi tempat di mana setiap anak didik merasa dimiliki, dan diterima oleh seluruh pihak sekolah, serta memandang perbedaan menjadi sebuah keindahan yang dapat saling melengkapi dan memberikan dukungan. Adapun manfaat dari diselenggarakannya pendidikan inklusi adalah mengenalkan keragaman dan menjadikan dunia pendidikan kaya akan keragaman. Serta akan menimbulkan rasa empati dan solidaritas dikalangan peserta didik. bagi diffabel sendiri dengan pendidikan inklusif maka mereka akan belajar tentang persamaan kesempatan dan persamaan hak pendidikan. Untuk itu, pemerintah serta penyelenggara pendidikan seyogyanya segera membentuk sebuah wadah pendidikan yang inklusif bagi semua peserta didik.

by :
Drara Novia D.A

Puisi : Jangan pergi..

Akan ku kenang dirimu saat kau disisi..
Akan ku bingkai senyummu dengan sisa waktu yang ku punya..
Akan ku rekam dalam memori ku semua cerita tentang dirimu..
Tentang kamu..

Kau semangatku..Kau yang membuatku berarti ditengah kerapuhanku..
Kau bintangku.. Bintang yang selalu terang dihatiku..
Apakah aku mampu berdiri tanpamu??apakah kau akan pergi??

Aku bahkan sudah berusaha tegar dihadapanmu...
Aku berusah menata hati dan menebar senyum untuk semangatmu..
Aku mohon...
Jangan pergi...
Semangat ini ada karna mu..
Tetaplah disini..tetaplah disampingku..
Kau harus kuat..Kau harus bertahan melawan sakit itu..
Aku mencintaimu..bahkan terlalu mencintaimu...
Aku tak ingin kau pergi..
Aku tak mau sendiri...
Sungguh!!


April-2011

Artikel : Buruh Gendong Bringharjo

WONDER WOMAN di Pasar Bringharjo

Wanita itu terus berjalan menaiki tangga yang menghubungkan pasar Bringharjo lantai satu, dua dan lantai tiga. Di punggungnya terdapat setumpuk barang belanjaan yang dibungkus dengan selendang lusuh dan Ia topang dengan kedua tangannya. “Pemandangan yang miris” Itulah yang terlihat dari guratan wajah para buruh gendong di pasar Bringharjo.

Ibu Rubiem. Dia adalah seorang wanita berumur 66 tahun yang berasal dari Kulon Progo. Sudah hampir 35 tahun ini Dia berprofesi sebagai buruh gendong di pasar Bringharjo. Sebelum menjadi buruh gendong, wanita yang telah dikaruniai dua orang anak dan dua orang cucu ini pernah bekerja sebagai tani sewa bersama suaminya di Kulon Progo. Dia menggarap sawah milik majikannya. Namun karena pekerjaan tersebut tidak mampu mengangkat perekonomian keluarganya, Ibu Rubiem memilih untuk pergi ke kota Yogjakarta dan menjadi buruh gendong di pasar Bringharjo

Bu Rubiem mengaku, alasannya memilih berprofesi sebagai buruh gendong karena saat itu Dia tidak mempunyai modal apapun untuk berdagang atau berprofesi lainnya. Bu Rubiem hanya mampu menjual jasa dan tenaganya untuk membantu mengangkut barang belanjaan orang-orang yang berbelanja di pasar Bringharjo.” Cuma ini yang bisa Saya kerjakan mbak” tuturnya ketika ditanya hal tersebut.

Wanita itu begitu renta. Namun semangatnya untuk tetap bekerja masih tetap membara. Meski penghasilan dari Ia menjadi buruh gendong di Pasar Bringharjo tidaklah seberapa, namun Dia seolah telah terbiasa dengan pekerjaan mulia itu. Setiap harinya Bu Rubiem bekerja mulai pukul 09.00-16.00. Sekali gendong Bu Rubiem hanya mendapat uang Rp.1.000,00 - Rp.2.000,00. Bahkan terkadang Bu Rubiem hanya diberi Rp. 500,00 oleh orang yang menyuruh membawakan belanjaannya. Bu Rubiem tidak berani mematok harga atas tenaga yang Ia keluarkan. Dia khawatir jika Ia mematok harga, jasanya tidak akan digunakan lagi oleh para konsumen yang berbelanja di sana. Kini, untuk mendapatkan uang Rp. 20.000,00 Bu Rubiem harus bisa menggendong 50 kg perharinya.

Tiga puluh tahun yang lalu, ketika pasar Bringharjo masih merupakan pasar tradisional yang hanya berupa bangunan satu lantai, tenaga Bu Rubiem sangat ramai dibutuhkan oleh masyarakat yang berbelanja di pasar Bringharjo. Penghasilanya bisa mencapai Rp.5.000,00 hingga Rp. 10.000,00 perhari (tempo dulu). Sehingga Bu Rubiem setiap harinya dapat pulang pergi Kulon Progo-Jogja dengan menggunakan angkutan umum. Namun sekarang, setelah pasar Bringharjo mengalami perkembangan dan dibangun menjadi tiga lantai, pasar Bringharjo menjadi sepi pengunjung. Terutama di pasar bagian belakang tempat Ibu Rubiem menjual jasanya. Penghasilannya merosot tajam. Kini Dia hanya bisa mendapatkan uang Rp. 25.000,00 perharinya. Sehingga Bu Rubiem hanya mampu pulang satu bulan sekali sampai tabungannya benar-benar cukup untuk pulang pergi dan membantu perekonomian keluarganya di rumah.

Selain Bu Rubiem, masih banyak orang-orang yang memiliki nasib serupa dengannya yaitu menjadi Buruh Gendong di pasar Bringharjo. Meskipun banyak para pelaku buruh gendong di pasar Bringharjo, namun mereka tidak pernah saling berebut ketika ada konsumen pasar Bringharjo yang ingin memanfaatkan jasa salah satu dari buruh gendong ini. Rasa legowo dan tenggang rasa sangat terlihat dari sekumpulan buruh gendong di pasar Bringharjo ini. Mereka mampu mengkomunikasikan segala sesuatunya dengan baik.
Setiap hari jum’at legi, para buruh gendong ini berkumpul di masjid Muttaqien yang letaknya di selatan pasar Bringharjo, untuk sekedar berkumpul atau melakukan kegiatan simpan pinjam. Kegiatan ini sangat membantu perekonomian para buruh gendong. Dengan bunga yang relative murah, para buruh gendong ini memanfaatkan kegiatan simpan pinjam untuk memperbaiki perekonomian hidup dan keluarganya.
Begitupun dengan Bu Rubiem. Bu Rubiem memanfaatkan kegiatan simpan pinjam tersebut untuk modal dagang salah satu anaknya di pasar Bringharjo. “ Hanya warung kecil-kecilan mbak, tapi Saya berharap warung itu dapat mencukupi kebutuhan anak Saya dan keluarganya” ungkapnya sambil tersenyum tipis.

Ibu Rubiem merupakan sosok yang sudah seharusnya kita teladani. Dengan kondisi perokonomian yang serba terbatas, Ia tetap bertahan dan terus menikmati pekerjaannya. Usia yang renta dengan tubuh yang tak lagi tegak tidak mematahkan semangatnya menuju kehidupan yang lebih baik. Dia layak menjadi Wonder Woman atas pekerjaannya.

by:
Drara Novia D.A

up