Job Seeker #Part III


Aku senang! Reply dari berbagai perusahaan yang aku lamar mulai berdatangan. Dari perusahaan yang kurang berkelas sampai yang berkelas. Perbankan, perusahaan penyedia kebutuhan konsumen, consultant, hingga perusahaan yang lebih besar. Pertamina misalnya. Sore lalu aku mendapat telp. dari pihak perusahaan untuk mengikuti tes seleksi akhir di kantor pusat pertamina. Biaya akomodasi (transportasi, makan dan hotel) telah dikirim perusahaan. Namun, ketika aku bertanya “Dimana penempatannya pak?,” “Palembang”. Perasaan ini sedikit rancu oleh mimpi dan ketetapan hati. Aku harus memilih. Dan sore itu juga aku harus memutuskan. Dan keputusanku aku memilih untuk mengundurkan diri dari tawaran itu. Pertamina Persero. Salah satu perusahaan yang diimpikan banyak orang, dan aku menolaknya. Mama, maafkan aku. L

Guys, kau pasti tau alasannya. Ya, alasan pertama jelas karena aku tak ingin jauh dari passion masa depanku, orang yang aku harap menjadi calon imamku. Kedua, aku mulai berfikir tentang anak-anakku nanti. Akan seperti apa mereka tanpa aku mendampinginya? Melihat tumbuh kembangnya? Ikhlaskan. Satu kata yang memang harus dilakukan. Aku ikhlas Alloh, harus ikhlas. J

Sebulan sudah aku menjalani profesi sebagai job seeker. Ya, memang tak sepenuhnya benar. Status ku masih menjadi mahasiswa karena aku belum menyelesaikan revisiku. But, tetap saja itu bukan alasan untuk membuatku hanya duduk diam dan mengandalkan jernih payah Mama. Biar bagaimanapun aku ingin membantu meringankan beban Mama, dengan tanpa mengabaikan keinginanku untuk menikah. Aku percaya keduanya dapat aku jalankan sekaligus. Dan aku pasti bisa melakukannya.

Aku sangat menikmati masa-masa ini. Lamaran demi lamaran aku kirim ke berbagai perusahaan, instansi hingga Rumah Sakit. Jika dihitung, entah berapa materi yang aku habiskan untuk berjuang. Namun Mama bilang, itu tak menjadi masalah hingga aku bisa menopang hidupku sendiri. Mama tak sepenuhnya benar. Karena aku bekerja untuknya. Untuk membantunya, bukan hanya menopang hidupku. J

Aku bersyukur Alloh menganugrahkan aku semangat yang tak pernah padam, motivasi untuk selalu ingin berbagi, tidak menjadi wanita yang mudah mengeluh dan terus berfikir positiv dan menjadi energi positiv untuk orang lain. Aku yakin, semua ada jalannya. Rezeki tak akan tertukar. Alloh telah menyiapkan rencana lebih indah di depan sana. Tentunya yang terbaik untukku, keluarga dan masa depanku.

Ya Alloh, Allohumma Yassir walaa Tu’assir

*To be Continue

_Mrs. Dy

0 komentar:

Posting Komentar


up