*Just Write..


Malam tadi, tiba-tiba aku terbangun dengan keringat bersimbah lelah. “Astaghfirulloh perutku..” aku memekik dalam gelap. Rasanya baru pertama kali ini aku merasakan ada guncangan maha dahsyat di bagian kanan perutku. “Kenapa ini,” ujarku dalam hati. Aku mencoba memiringkan tubuhku ke sebelah kiri, namun nihil. Rasa sakit ini tak juga menghilang. Aku memekik dalam diam. Kulihat Umi berbaring dengan pulas di bibir tempat tidur. Disampingnya kedua adikku tertidur lelap sambil berpelukan. Entahlah. Pemandangan itu membuat aku bergetar. Mata ini terasa hangat oleh kabut tipis disudut mataku. Rasanya, baru kemarin aku tertidur senyenyak itu disamping ibu. Memeluknya erat pada tubuh kecil dihadapanku. Ibu selalu mengusap lembut rambut dan punggungku. “Astaghfirulloh, mengapa semakin terasa sakit,” Kuangkat perlahan tubuhku bersandar pada tiang tempat tidur. Keringat dingin mulai mengalir di kening dan pelipisku. “Tuhan, jika aku banyak berbuat kesalahan, tolong jadikan rasa sakit ini sebagai penghapus dosa dari kesalahan masa laluku,”. Bayangan sosok Mama hadir dalam setiap inci memoriku. Mama yang nyaris tak lagi ku kenali karena kedekatanku dengan sosok ibu. Sedangkan, Mama yang menjadi penopang hidup hingga aku sebesar ini. Mama yang menjadi nafas untuk aku bertahan hidup. Mama segalanya dalam kehidupanku. Mama, sosok yang hadir menjadi seorang hero saat ibu meninggalkanku selamanya. Apa yang ada dibenakku? Bahkan aku baru menyadari itu saat Mama berniat pergi meninggalkanku? Bagaimana aku membalas jasanya dan menebus kesalahanku selama ini? Tuhan, aku ingin membuatnya bahagia. “Pulanglah Ma, Aku ingin memeluk tubuhmu dalam damai. Mengecup punggung tanganmu dengan suka cita. Aku merindukanmu Ma,” Senyum mengembang di pipiku. Membayangkan sosok Mama hadir disampingku. “Aku janji Ma, aku akan membantu Mama. Aku akan wujudkan semua mimpi Mama”. Jam dinding menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Rasa sakit ini perlahan menghilang. Aku melangkah keluar. Mengambil air wudlu dan menggelar sajadah panjang. Bermunajad pada Tuhan. Alloh, Inna ma’al ‘usri yusro.

0 komentar:

Posting Komentar


up